REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebanyakan orang kerap menganggap remeh masalah yang terjadi pada gusi mereka. Tidak jarang, masalah gusi juga dianggap hanya akibat rutinitas pembersihan gigi.
Padahal, kondisi itu bisa menjadi pertanda sesuatu yang lebih serius. Penyakit gusi adalah kondisi umum yang dapat menyebabkan pendarahan dari mulut dan gusi bengkak.
Penyakit ini pada akhirnya dapat menyebabkan hilangnya gigi jika tidak ditangani dengan cukup cepat. Kabar baiknya, itu adalah kondisi yang dapat dicegah dan dapat diperbaiki pada tahap awal.
Akan tetapi, masalah gusi tidak hanya disebabkan oleh kebersihan mulut. Laman Diabetes.co.uk menyatakan bahwa pengidap diabetes lebih mungkin mengalami penyakit gusi jika mereka memiliki kadar gula darah yang buruk untuk jangka waktu yang lama.
Laman kesehatan tersebut menjelaskan tingkat gula darah yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan kerusakan pada saraf, pembuluh darah, jantung, ginjal, mata, dan kaki. Dengan cara yang sama, gusi juga bisa terpengaruh.
"Karena kadar gula darah yang tinggi menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, ini mengurangi suplai oksigen dan nutrisi ke gusi, membuat infeksi pada gusi dan tulang lebih mungkin terjadi," demikian laporan, seperti dikutip dari Express.co.uk, Senin (15/8/2022).
Penderita disarankan untuk menjalani pemeriksaan menyeluruh ke dokter gigi. Gejala umum penyakit gusi adalah:
- Pendarahan di mulut saat membersihkan atau makan
- Gusi bengkak dan merah
- Bau mulut yang terus-menerus
- Gusi menyusut (surut)
- Kesenjangan muncul di antara gigi dan gigi bergerak terpisah
- Gigi goyang
- Adanya nanah di sekitar garis gusi (abses).