Senin 15 Aug 2022 21:02 WIB

Satgas: 320.457 Ekor Ternak Sembuh dari PMK

Satgas juga melaporkan sebanyak 486.174 ekor ternak sakit akibat PMK.

Red: Nidia Zuraya
Petugas  menyuntikkan vaksin penyakit mulut kuku (PMK) tahap kedua ke hewan ternak sapi (ilustrasi).
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas menyuntikkan vaksin penyakit mulut kuku (PMK) tahap kedua ke hewan ternak sapi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) mencatat sebanyak 320.457 ekor ternak sembuh dari PMK, yang terdiri atas 304.814 sapi, 12.037 kerbau, 1.185 domba, dan 2.389 kambing, dan 32 babi hingga Senin (15/8/2022). Berdasarkan data Satgas Penanganan PMK, disebutkan bahwa sebanyak 1.458.654 ekor sapi telah divaksinasi hingga sekarang ini.

Satgas juga melaporkan sebanyak 486.174 ekor ternak sakit akibat PMK yang tersebar di 24 provinsi hingga saat ini, dengan rincian 462.505 sapi, 18.251 kerbau, 1.728 domba, 3.602 kambing, dan 88 babi. Sedangkan sebanyak 9.932 ekor potong bersyarat yang meliputi 9.761 sapi, 78 kerbau, 17 domba, 78 kambing. 

Baca Juga

Sebanyak 6.375 ekor ternak mati, dengan rincian 6.166 ekor sapi, 128 kerbau, 36 domba, dan 45 kambing. Sementara sebanyak 149.410 ekor ternak belum sembuh, yang terdiri dari 141.764 sapi, 6.010 kerbau, 490 domba, 1.095 kambing, dan 56 babi.

Sebelumnya, Koordinator Tim Pakar Penanganan PMK Wiku Adisasmito meminta masyarakat berhati-hati jika berkontak dengan hewan ternak terinfeksi PMK. Dalam konferensi pers daring diikuti di Jakarta, Kamis (7/7/2022) malam, Wiku mengimbau masyarakat untuk untuk mencuci tangan atau melakukan upaya pembersihan lainnya seperti disinfeksi ke bagian tubuh dan berbagai hal sesaat, sebelum, dan sesudah kontak fisik dengan hewan dengan PMK.

Kedua, jika mendesak untuk berkontak fisik dengan hewan maka gunakanlah alat pelindung diri sekali pakai atau yang sudah dari disinfeksi sebelumnya, termasuk jika hanya masuk ke area kandang. "Langkah ini menjadi penting karena manusia baik anggota tubuh maupun bahan yang menempel pada tubuh dapat menjadi media penularan virus PMK antar-hewan," papar Wiku Adisasmito.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement