REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Islam mengajarkan bahwa Allah itu Mahakuasa, tetapi bukan berarti Dia melakukan hal-hal yang bertentangan dengan logika atau tidak sesuai dengan karakter-Nya.
Ini juga merupakan ajaran Islam tentang Allah SWT bahwa Dia Maha Sempurna sehingga Dia tidak menderita atau mati, karena itu bertentangan dengan kodrat-Nya. Namun jika Dia baik, mengapa Dia seakan membiarkan kejahatan tetap terjadi?
Melansir laman aboutislam.net, jawabannya adalah bahwa Allah SWT yang baik dapat mengizinkan kejahatan jika Dia memiliki alasan yang baik.
Dan kita tidak perlu mengetahui alasan Allah SWT mengizinkan kejahatan, karena Allah SWT berkata dalam Alquran bahwa kita hanya diberi sedikit pengetahuan.
Oleh karena itu, sudah cukup jika kita mengetahui kemungkinan alasan Allah SWT membiarkan kejahatan ada.
Dan dari Alquran kita dapat memahami bahwa Allah SWT telah memberikan kehendak bebas kepada manusia, untuk menguji mereka untuk membuktikan siapa yang lebih baik dalam perbuatan baik. Dalam Alquran surat Al Anbiya ayat 35, Allah SWT berfirman:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
“Setiap yang bernyawa akan merasakan kematian. Kami menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Kepada Kamilah kamu akan dikembalikan.”
Salah satu konsekuensi dari kebebasan adalah bahwa manusia dapat memilih kejahatan daripada kebaikan. Jika mereka secara paksa dicegah untuk memilih kejahatan, tidak akan ada kebebasan.
Artinya, Allah SWT tidak dapat memiliki makhluk bebas yang Dia paksa untuk memilih hanya yang baik, karena itu akan melibatkan ketidakmungkinan logis. Sebagai makhluk cerdas, kita tahu bahwa sebagian besar hal yang membuat hidup layak dijalani mengharuskan kita memiliki kehendak bebas.
Baca juga: Prof Arief: Derajat Orang Beradab Lebih Utama Dibandingkan Orang Berpendidikan
Tanggung jawab moral, rasa pencapaian individu, dan hubungan pribadi yang memuaskan adalah beberapa hal berharga yang tidak dapat ada tanpa kebebasan memilih.
Tetapi orang mungkin bertanya mengapa kejahatan alam seperti gempa bumi diizinkan, di mana kehendak bebas tidak berperan?
Jawabannya ada pada hubungan sebab akibat yang merupakan bagian dari alam. Kita tahu bahwa tindakan kita sebagian besar dimotivasi oleh harapan untuk mewujudkan hasil yang diinginkan.