REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU – Berbagai perlombaan tradisional tak bisa dilepaskan dari perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Salah satunya adalah panjat pinang. Perlombaan untuk memperebutkan berbagai hadiah yang digantungkan pada batang bambu yang diolesi dengan oli itu, hampir selalu diadakan di tengah lingkungan warga saat Agustusan.
Hal itupun membuat pengrajin bambu panjat pinang menjadi kebanjiran pesanan. Seperti yang dialami Romdoni (32 tahun), pemilik usaha bambu di Blok Toang, Desa Telukagung, Kecamatan/Kabupaten Indramayu.
Sejak akhir Juli sampai sekarang, pesanan pembuatan bambu panjat pinang terus berdatangan. Bahkan, hal itu juga masih terjadi saat pandemi Covid-19 melanda dua tahun terakhir.
‘’Tahun ini memang pesanan bambu panjat pinang melonjak,’’ ujar Romdoni, saat ditemui di tempat usaha usaha bambu miliknya di Desa Telukagung, Senin (15/8/2022).
Romdoni menyebukan, pada masa pandemi selama dua tahun terakhir, pesanan bambu panjat pinang untuk perayaan Agustusan ada di kisaran 30 – 40 buah. Namun saat ini, pesanan bambu panjat pinang sudah mencapai lebih dari 50 buah.
‘’Sampai hari H nanti, pesanan masih bisa bertambah. Banyak juga yang pesannya dadakan,’’ tutur Romdoni.
Untuk membuat bambu panjat pinang, Romdoni sengaja mendatangkan batang bambu dari daerah pegunungan, seperti Majalengka, Kuningan dan Sumedang. Dia menilai, bambu yang tumbuh di daerah pegunungan lebih tebal dibandingkan bambu di daerah dataran rendah, termasuk Kabupaten Indramayu.
Ketebalan bambu sangat penting dalam pembuatan panjat pinang agar tidak mudah patah saat dinaiki oleh peserta lomba panjat pinang.
‘’Kalau bambu dari daerah gunung mah dijamin kuat,’’ cetus Romdoni.
Untuk batang utama panjat pinang, Romdoni menggunakan batang bambu yang berdiameter 13 – 20 centimeter. Batang bambu dengan lingkaran tengah sebesar itu menunjukkan umur tanaman bambunya lebih dari tiga tahun.
Selain itu, Romdoni juga sengaja memilih jenis bambu surat untuk pembuatan bambu panjat pinang. Pasalnya, bambu jenis tersebut memiliki serat yang lebih halus sehingga cocok digunakan untuk panjat pinang.
Untuk ukuran panjang batang bambunya, Romdoni menyesuaikan dengan umur peserta lomba panjat pinang. Untuk peserta pria, panjang bambunya 8 - 10 meter, untuk peserta ibu-ibu 6 - 7 meter dan peserta anak-anak 4 - 6 meter.
‘’Saya buat tergantung pesanan,’’ kata pria yang sudah menjalankan usaha pembuatan bambu panjat pinang sejak 12 tahun yang lalu itu.
Mengenai harga, Romdoni mematok harga Rp 150 ribu – Rp 250 ribu per buah. Harga tersebut berbeda-beda tergantung dengan ukuran panjang bambu yang dipesan.
Dalam proses pembuatan bambu panjat pinang, Romdoni dibantu oleh dua orang pekerja. Setelah batang bambu dipotong sesuai ukuran yang diinginkan oleh pemesan, bambu tersebut dibersihkan buku-buku-nya sampai halus.
Selanjutnya, batang bambu bagian atas dilubangi, untuk tempat memasukkan lingkaran tempat digantungnya hadiah-hadiah saat panjang pinang. Untuk ukuran diameter lingkaran atasnya, sekitar 125 centimeter. Batang bambu selanjutnya dibersihkan dengan kain lap basah, kemudian diolesi dengan oli tipis.
‘’Dalam sehari, produksi panjang pinang bisa lima sampai enam buah,’’ tutur pria yang sehari-hari berjualan pagar bambu tersebut.
Bambu panjat pinang yang telah selesai dibuat selanjutnya dikirimkan kepada pemesannya. Untuk pengirimannya dilakukan secara gratis, sebagai bentuk pelayanan untuk memuaskan konsumen.
Romdoni bersyukur, pesanan bambu panjat pinang pada Agustusan tahun ini mengalami peningkatan. Dengan demikian, penghasilannya juga semakin bertambah.