Selasa 16 Aug 2022 11:41 WIB

16 Agustus, Amerika Serikat Gagal dan Hengkang dari Afghanistan, Negeri Para Mullah

Amerika Serikat meninggalkan Afghanistan dengan kegagalan di berbagai lini

Pejuang pasukan khusus Taliban tiba di Bandara Internasional Hamid Karzai setelah penarikan militer AS, di Kabul, Afghanistan, Selasa, 31 Agustus 2021. Taliban menguasai penuh bandara internasional Kabul pada Selasa, setelah pesawat AS terakhir meninggalkannya. landasan pacu, menandai berakhirnya perang terpanjang Amerika.
Foto: AP/Khwaja Tawfiq Sediqi
Pejuang pasukan khusus Taliban tiba di Bandara Internasional Hamid Karzai setelah penarikan militer AS, di Kabul, Afghanistan, Selasa, 31 Agustus 2021. Taliban menguasai penuh bandara internasional Kabul pada Selasa, setelah pesawat AS terakhir meninggalkannya. landasan pacu, menandai berakhirnya perang terpanjang Amerika.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Tepat 16 Agustus setahun lalu, publik dunia menyaksikan drama kegagalan Amerika Serikat (AS) di Afghanistan.

Pada hari itu, publik dunia melihat bagaimana Amerika Serikat begitu kedodoran dalam melaksanakan misi penarikan pasukannya dari Negeri Para Mullah yang sempat dikuasainya selama 20 tahun itu.

Baca Juga

Bahkan, Senin, 16 Agustus 2021, tersebut tercatat sebagai hari paling dramatis setelah pengalaman misi evakuasi mereka saat kejatuhan Saigon ke tangan pasukan Komunis Vietnam pada 30 April 1975.

Pada hari itu, ribuan warga Afghanistan yang cemas dan panik akibat kejatuhan Kota Kabul ke tangan milisi Taliban sehari sebelumnya berbondong-bondong ke Bandar Udara Internasional Hamid Karzai.

Mereka mendatangi bandara yang menabalkan nama mantan Presiden Afghanistan kelahiran 24 Desember 1957 itu untuk satu tujuan: bagaimana segera bisa keluar dari Kabul dengan selamat.

Kepanikan dan kecemasan massal warga Afghanistan yang menyemuti area bandara pada hari itu memuncak tatkala ratusan orang dari mereka nekat merangsek ke tarmak.

Sasaran mereka adalah sebuah pesawat angkut C-17 Globemaster III Angkatan Udara AS yang sedang bersiap bergerak di landasan untuk melakukantake-off.

Kegagalan ikut bersama orang-orang yang sudah berada di dalam pesawat kargo militer buatan unit Sistem Pertahanan Terpadu (IDS) Boeing itu tak membuat mereka yang sudah berada di tarmak itu bubar jalan.

Alih-alih meninggalkan tarmak, mereka malah mengerubungi dan berebutan naik ke bagian badan pesawat tanpa menghiraukan risiko bahaya yang mengancam jiwa mereka. Ada beberapa orang yang "berhasil mendapat tempat" di bagian luar badan pesawat.

Di tengah situasi yang kacau itu, pilot C-17 Globemaster III itu tetap memacu pesawatnya di landasan untuk take-off. Beberapa saat kemudian, pesawat jumbo militer AS itu pun mengangkasa.

Lantas, terjadilah tragedi yang menusuk hati dan nurani kemanusiaan terdalam mereka yang menjadi saksi mata peristiwa di ujung landasan Bandara Kabul maupun yang sekadar menyaksikannya lewat layar televisi dan video proses evakuasi  Amerika Serikat yang berlangsung dramatis dan kacau pada 16 Agustus itu.

Baca juga: Prof Arief: Derajat Orang Beradab Lebih Utama Dibandingkan Orang Berpendidikan

 

Dari tayangan video yang beredar luas di internet, setidaknya dua orang yang mengganduli badan pesawat militer Amerika tersebut terjatuh dari ketinggian, dan tewas.

Tayangan-tayangan video yang merekam suasana kacau dan dramatis dalam evakuasi penarikan tentara Amerika Serikat dari Bandara Kabul itu tidak sulit ditemukan di internet walau peristiwa yang mendapat perhatian luas media dunia ini telah lama berlalu.

Media terkemuka Inggris, The Guardian, ikut menayangkan video peristiwa tersebut dalam beritanya berjudul "Chaos at Hamid Karzai International Airport in Kabul ? as it happened".

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement