Selasa 16 Aug 2022 12:12 WIB

Jokowi Sebut Indonesia Jadi Bangsa Tangguh Hadapi Pandemi

Indonesia, kata Jokowi, diterima oleh Rusia dan Ukraina sebagai jembatan perdamaian.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenakan pakaian adat  Bangka Belitung saat Sidang Tahunan MPR serta Sidang Bersama DPR dan DPD 2022 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (16/8) pagi.
Foto: tangkapan layar
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenakan pakaian adat Bangka Belitung saat Sidang Tahunan MPR serta Sidang Bersama DPR dan DPD 2022 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (16/8) pagi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, Indonesia telah muncul sebagai bangsa yang tangguh menghadapi pandemi Covid-19. "Dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia, bangsa Indonesia telah menunjukkan diri sebagai bangsa yang tangguh," kata Jokowi saat berpidato di Sidang Tahunan MPR serta Sidang Bersama DPR dan DPD tahun 2022 di kompleks Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (16/8/2022).

Menurut dia, masyarakat dusun dan kampung saling melindungi dan saling berbagi. "Ulama, tokoh agama, dan tokoh adat, aktif mendampingi masyarakat. Organisasi sosial keagamaan bergerak cepat membantu masyarakat. Tenaga kesehatan, TNI, Polri, dan jajaran birokrasi saling bersinergi," ucap Jokowi.

Dia menyatakan, lembaga negara juga mendukung pemerintah dalam menghadapi ketidakpastian ini. "Kalau mampu mengelola pandemi dengan baik, berarti kita juga pasti mampu mengelola agenda-agenda besar lainnya dengan baik. Inilah kekuatan pertama kita untuk membangun Indonesia," ungkap Jokowi.

Baca: Selain Jokowi, tak Ada Kepala Negara yang Bisa Bawa Ibu Negara ke Rusia-Ukraina

Kekuatan kedua Indonesia, menurut Jokowi, adalah sumber daya alam yang melimpah. "Wilayah yang luas dengan keanekaragaman hayati terkaya di dunia pasti menjadi kekuatan besar Indonesia jika kita kelola secara bijak dan berkelanjutan," ucap eks gubernur DKI Jakarta itu

Meski begitu, kata Jokowi, ada syarat yang harus diterapkan, yaitu harus ada hilirisasi dan industrialisasidi dalam negeri agar nilai tambahnya bisa maksimal untuk kepentingan nasional. "Hal ini akan membuka lapangan kerja, meningkatkan ekspor, menghasilkan devisa, meningkatkan pendapatan negara, serta mendongkrak pertumbuhan ekonomi," ucap Jokowi.

Baca: Kantor Presiden Ukraina Bantah Jokowi Terkait Pesan Zelenskyy ke Putin

Kekuatan ketiga, lanjut dia, adalah bonus demografi. Jumlah penduduk yang sangat besar yang didominasi oleh anak-anak muda usia produktif, serta daya beli masyarakat yang terus meningkat, akan menjadi motor penggerak perekonomian nasional dalam menghadapi kompetisi global.

Kekuatan keempat adalah kepercayaan internasional yang meningkat tajam. Indonesia diterima oleh Rusia dan Ukraina sebagai jembatan perdamaian, diterima negara besar walau geopolitik sedang panas. "Indonesia juga dipercaya PBB sebagai Champions' dari Global Crisis Response Group untuk penanganan krisis global," kata Jokowi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement