Selasa 16 Aug 2022 17:15 WIB

Iran Gelar Turnamen Drone Militer

Iran menggelar turnamen drone militer yang diikuti oleh Rusia, Belarusia, dan Armenia

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Pencuri Ukraina membawa drone militer Rusia. Iran menggelar turnamen drone militer yang diikuti oleh Rusia, Belarusia, dan Armenia.
Foto: AP/Efrem Lukatsky
Pencuri Ukraina membawa drone militer Rusia. Iran menggelar turnamen drone militer yang diikuti oleh Rusia, Belarusia, dan Armenia.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran menggelar turnamen drone militer yang diikuti oleh Rusia, Belarusia, dan Armenia. Televisi pemerintah Iran menayangkan cuplikan upacara pembukaan turnamen pada Senin (15/8/2022) di Kota Kashan.

Kompetisi kendaraan udara tak berawak (UAV) “Falcon Hunting” 2022, diselenggarakan oleh divisi kedirgantaraan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran di sebuah kota yang menjadi tempat uji coba drone oleh pasukan elite. Juru bicara turnamen, Ali Balali, mengatakan, kompetisi akan dinilai berdasarkan kinerja dan konsistensi dalam pengintaian udara siang dan malam. Termasuk bagaimana UAV dapat membantu memandu tembakan artileri yang tepat.

Baca Juga

Lebih dari 70 personel militer yang berpartisipasi juga akan menjalani tes kesiapan fisik dan menembak selama kompetisi. Turnamen ini diperkirakan akan berakhir pada 28 Agustus.

"Tujuan dari kompetisi ini adalah untuk mengkomunikasikan pesan perdamaian dan persahabatan, serta kerja sama bersama Republik Islam Iran dengan negara-negara lain untuk melawan terorisme global, selain memfasilitasi pertukaran pengalaman dan pencapaian drone dalam militer," ujar Balali, dilansir Aljazirah, Selasa (16/8/2022).

Pada Senin, Menteri Pertahanan Iran Amir Ashtiani mengatakan, Iran akan menggelar pameran militer pada 22 Agustus. Pembukaan pameran rencananya dihadiri oleh Presiden Iran Ebrahim Raisi dan pejabat tinggi lainnya.

Sebelumnya, Amerika Serikat mengklaim bahwa Rusia berencana membeli ratusan drone dari Iran untuk digunakan dalam perang di Ukraina. Namun klaim ini dibantah oleh Teheran.

Pekan lalu, CNN melaporkan, AS yakin para pejabat Rusia telah melakukan sesi pelatihan di Iran. Sebelumnya CNN melaporkan bahwa, AS yakin para pejabat Rusia menyaksikan demo beberapa drone berkemampuan senjata di sebuah lapangan terbang di Kashan, Iran.

Iran telah menyatakan tidak akan mendukung apa pun untuk meningkatkan perang di Ukraina. Iran menyerukan agar konflik Rusia-Ukraina diselesaikan melalui dialog. Di sisi lain, Iran tidak mengutuk Moskow atas invasinya di Ukraina.

Teheran dan Moskow semakin mengembangkan hubungan yang lebih dekat. Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan perjalanan ke Teheran pada Juli lalu. Ini merupakan perjalanan luar negeri yang langka sejak dimulainya perang Rusia-Ukraina pada Februari.

Selain itu, Rusia juga membangun satelit untuk Iran yang berhasil diluncurkan ke luar angkasa minggu lalu dari sebuah pangkalan di Kazakhstan. Barat khawatir, satelit tersebut dapat digunakan oleh Kremlin dalam perang Ukraina. Sementara itu, Ukraina telah mengerahkan UAV Bayraktar buatan Turki dan meminta AS untuk menyediakan drone bersenjata yang lebih kuat.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement