Selasa 16 Aug 2022 20:36 WIB

Le Minerale Mewakili Produsen dalam Komitmen Bersama The Rising Tide yang didukung KLHK

Gerakan The Rising Tide mendapat dukungan penuh dari Le Minerale.

Red: Muhammad Hafil
Le Minerale Mewakili Produsen dalam Komitmen Bersama The Rising Tide yang didukung KLHK
Foto: Dok Republika
Le Minerale Mewakili Produsen dalam Komitmen Bersama The Rising Tide yang didukung KLHK

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Akhirnya target Muryansyah melakukan giat Triathlon dengan bersepeda, berenang dan berlari marathon dari Bali ke Jakarta selama 30 hari, berhasil dituntaskan. Ditemani tim pendamping kesehatan dan pengamanan, ia tiba di Jakarta sesuai jadwal.

Muryansyah langsung bergabung dalam event Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)  bertema 'The Rising Tide - A Grassroot Movement for Sustainability', yang mengampanyekan kesadaran lingkungan dengan menciptakan ekosistem pengelolaan sampah rumah tangga berkelanjutan.

Baca Juga

Misinya adalah menggugah kesadaran masyarakat dan para pihak, betapa masalah lingkungan, terutama sampah plastik perlu mendapatkan perhatian serius dan realistis. 

Gerakan The Rising Tide ini mendapat dukungan penuh dari Le Minerale. Le Minerale merupakan produsen air minum dalam kemasan yang telah berkomitmen menjalankan Gerakan Ekonomi Sirkular dalam upaya pengurangan sampah.

Muryansyah mengatakan, dirinya berharap semoga gerakan ini mengisparasi masyarakat Indonesia dalam menggerakkan ekonomi sirkular di Tanah Air. 

Selain itu juga membangun semangat untuk menjaga lingkungan dengan semangat mengurangi sampah dengan melalui kegiatan mendaur ulang dan memilahnya. "Kalau bukan kita siapa lagi yang akan mulai untuk melakukannya," ujarnya.

Lebih dari 14.500 masyarakat teredukasi dari rangkaian The Rising Tide ini mengenai pentingnya memilah sampah sebagai bagian dari usaha daur ulang dalam rangka mengurangi timbulan sampah nasional.

Saat disambut Menteri Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Siti Nurbaya, Muryansyah dan Le Minerale menyampaikan laporan hasil dari apa yang ditemui sepanjang kegiatannya melakukan Triathlon dari Bali ke Jakarta.

”Selama perjalanan kami mengumpulkan 68 ton sisa konsumsi rumah tangga, 78% adalah plastik, dan 40% diantaranya memiliki nilai daur ulang yang tinggi. Sampah terkoleksi akan di salurkan kepada industry daur ulang. Sedangkan di luar sisa konsumsi rumah tangga yang dikumpulkan, sepanjang jalan saya melihat banyak kemasan kecil mengotori jalan. Inilah masalah sampah yang sesungguhnya,” cerita Yansyah.  

Dalam sambutannya Siti Nurbaya menegaskan, hal yang paling penting di lingkungan adalah masyarakat bisa memahami persoalan sampah. 

Menurut Siti, mengkampanyekan bersih sampah dan lingkungan adalah kepentingan bersama. "Saya mengapresiasi semua yang terlibat dalam kegiatan ini, mulai dari Sdr. Muransyah, dan juga produsen dan media yang mendukung gerakan yang membangun spiritual masyarakat ini," ujar Siti. 

Siti juga menambahkan bahwa gerakan ini harus diabadikan dan menjadi komitmen untuk semua stakeholders untuk dijalankan.

Sementara itu, Corporate Sustainability Director Le Minerale, Ronald Atmadja, selaku sponsor dari gerakan The Rising Tide ini mengatakan bahwa sebagai perusahaan air mineral yang berkomitmen untuk ikut melestarikan lingkungan di Indonesia, perusahaannya akan terus bersinergi dengan banyak pihak untuk bersama-sama menggencarkan gerakan ekonomi sirkular nasional. 

Le Minerale termasuk yang sepakat dan sejak dari awal mendukung kampanye “The Rising Tide - A Grassroot Movement for Sustainability.” 

Sejalan dengan kampanye ini, Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional (GESN) yang merupakan kolaborasi antara Le Minerale, KLHK, ADUPI dan Ikatan Pemulung Indonesia, saat ini juga sudah menunjukkan hasil yang menggembirakan.

”Program GESN diharapkan bisa mengakselerasi daur ulang plastik menjadi produk yang lebih bernilai ekonomi tinggi dan demi pelestarian lingkungan yang kita perjuangkan bersama,” kata Ronald.

“Rumah tangga bisa memainkan peran penting dalam pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan, seperti mempraktikkan pemilahan sampah yang nantinya akan meminimalkan sampah plastik dan pada akhirnya mendukung ekonomi sirkular,” tambah Ronald. 

Sebagai tindak lanjut dari Gerakan The Rising Tide ini, para stakeholders bersama menyerukan sebuah komitmen "Indonesia Stop Wariskan Sampah”, yang melibatkan pemerintah yang diwakili KLHK, produsen yang diwakili Le Minerale, industri Daur Ulang yang diwakili oleh ADUPI dan komunitas penggerak lingkungan yang diwakili oleh Parahita Mulung. 

“Sebagai produsen, Le Minerale menyatakan dukungan dan komitmennya dalam gerakan ini. Sejak awal kami telah mendukung misi KLHK untuk mengurangi angka timbulan sampah. Oleh karenanya kami dengan terintegrasi terus menggerakan Ekonomi Sirkular sebagai bagian dari ERP yang kini digaungkan oleh pemerintah. Dan kami juga mulai mengarah pada upsizing dan melakukan berbagai edukasi pilah sampah dari rumah,” kata Ronald.

Sekedar informasi, Kampanye “The Rising Tide" dilaksanakan dengan kegiatan Triathlon sepanjang 1.293 kilometer (KM) yang berlangsung selama 30 hari. 

Peserta bertolak dari Bali pada 18 Juli 2022 menuju Jakarta yang ditargetkan tiba pada 17 Agustus 2022, berbarengan dengan momen hari kemerdekaan Indonesia. Solo Triathlon ini dilaksanakan oleh pendiri organisasi pelestari lingkungan Mulung Parahita, Muryansyah, dengan pendampingan bersama prajurit TNI Angkatan Laut dan tim medis.

Adapun Triathlon dilakukan dengan  bersepeda 135 KM dari Puri Ageng Blahbatuh menuju Pelabuhan Gilimanuk; berenang sejauh 5 KM dari Pura Segara Rupek hingga Pantai Watu Dodol di Banyuwangi; serta lari marathon sepanjang 1.153 KM dari Pangkalan AL Banyuwangi hingga Monumen Nasional (Monas) di Jakarta.

Di sepanjang jalur yang dilalui kampanye “The Rising Tide”, tim dari organisasi Mulung Parahita terus mensosialisasikan gerakan ekonomi sirkular. Diantaranya, dengan mengajak serta para ibu rumah tangga yang memiliki peran sentral dalam pengelolaan sampah di tingkat rumahan.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِلَّا تَنْصُرُوْهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللّٰهُ اِذْ اَخْرَجَهُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا ثَانِيَ اثْنَيْنِ اِذْ هُمَا فِى الْغَارِ اِذْ يَقُوْلُ لِصَاحِبِهٖ لَا تَحْزَنْ اِنَّ اللّٰهَ مَعَنَاۚ فَاَنْزَلَ اللّٰهُ سَكِيْنَتَهٗ عَلَيْهِ وَاَيَّدَهٗ بِجُنُوْدٍ لَّمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِيْنَ كَفَرُوا السُّفْلٰىۗ وَكَلِمَةُ اللّٰهِ هِيَ الْعُلْيَاۗ وَاللّٰهُ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ
Jika kamu tidak menolongnya (Muhammad), sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Mekah); sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, ketika itu dia berkata kepada sahabatnya, “Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.” Maka Allah menurunkan ketenangan kepadanya (Muhammad) dan membantu dengan bala tentara (malaikat-malaikat) yang tidak terlihat olehmu, dan Dia menjadikan seruan orang-orang kafir itu rendah. Dan firman Allah itulah yang tinggi. Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. At-Taubah ayat 40)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement