REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah pada tahun depan memastikan masih akan memberikan subsidi untuk LPG 3 kilogram dan juga pelanggan listrik 450 VA dan 900 VA bersubsidi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan subsidi LPG dan subsidi listrik masih menjadi prioritas APBN pada tahun depan. Dua jenis subsidi ini merupakan bagian dari perlindungan sosial dari APBN yang disiapkan oleh pemerintah.
"Maka total perlindungan sosial di tahun depan sebesar Rp 479,1 triliun," ujar Sri Mulyani di Kantor DJP, Selasa (16/8/2022).
Pada tahun depan, subsidi LPG dipatok 8 juta metrik ton. Sedangkan untuk subsidi listrik meningkat kepada 40,7 juta pelanggan listrik. Naik dibandingkan tahun ini sebanyak 38,5 juta pelanggan.
Hanya saja, Sri Mulyani mencatat bahwa penataan penyaluran subsidi dua jenis ini akan diperbaiki. "Kami akan melakukan perbaikan data dan targeting perlindungan sosial ini melalui registrasi sosial ekonomi," tambah Sri Mulyani.
Sri Mulyani memprediksi realisasi anggaran perlindungan sosial hingga tutup tahun 2022 mencapai Rp 319,7 triliun. Dengan ditambah program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 182,9 triliun maka realisasi anggaran perlindungan sosial pada tahun ini bisa mencapai Rp 502,6 triliun.