Anggota DPR Apresiasi Seruan Presiden Percepat Pengurangan Stunting

Presiden Joko Widodo mendorong percepatan pengurangan angka stunting

Rabu , 17 Aug 2022, 00:30 WIB
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato pengantar RUU APBN tahun anggaran 2023 beserta nota keuangannya pada rapat Paripurna DPR pembukaan masa persidangan I DPR tahun sidang 2022-2023 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2022).
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato pengantar RUU APBN tahun anggaran 2023 beserta nota keuangannya pada rapat Paripurna DPR pembukaan masa persidangan I DPR tahun sidang 2022-2023 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Nabil Haroen mengapresiasi pidato Presiden Joko Widodo yang mendorong percepatan pengurangan angka stunting dan menyatakan dukungannya untuk mewujudkannya.

"Kita akan menyiapkan program-program bersama pemerintah yang sifatnya langsung turun ke bawah, langsung menyentuh ke jantung rakyat, misalnya soal penanganan stunting," ujar Nabil ketika ditemui usai Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2022 di Gedung MPR/DPR/DPD RI di Jakarta, Selasa (16/8/2022).

Baca Juga

Dia mengatakan Komisi IX akan terus mendukung berbagai upaya penanganan stunting agar dapat membebaskan bangsa Indonesia dari kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis. Hal itu perlu dilakukan untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dalam pidato pada sidang tahunan menyampaikan semua agenda pembangunan Indonesia harus ditopang oleh manusia yang unggul. Untuk itu, perlu dilakukan berbagai langkah untuk memastikan penurunan angka stunting.

Presiden juga menyinggung bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang berhasil dalam pengendalian Covid-19. Indonesia juga masuk dalam lima besar negara dengan tingkat vaksinasi terbanyak di dunia, dengan 432 juta dosis vaksin telah disuntikkan.

Nabil yang juga anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan itu mengatakan pidato tersebut menumbuhkan optimisme di tengah-tengah pemulihan ekonomi dari dampak Covid-19. "Namun, kita juga tidak boleh jumawa, karena apa yang dicapai hari ini merupakan kerja keras masyarakat, bukan hanya kerja keras pemerintah. Hari ini Indonesia masih tegak berdiri karena peran aktif dari masyarakat di level bawah," katanya.