REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fraksi Partai Demokrat DPR menyampaikan selamat hari ulang tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia. Pada usia tersebut, sejumlah tantangan dan permasalahan masih dihadapi bangsa yang harus dihadapi bersama.
"Kami yakin bangsa kita ini masih banyak tantangan, masih banyak permasalahan, masih ada kesulitan dan masih ada ketidakpastian di sana-sini," ujar Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (16/8/2022).
DPR, khususnya Fraksi Partai Demokrat akan terus bekerja secara penuh menyerap segala aspirasi masyarakat. Serta mendukung segala kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk memulihkan ekonomi masyarakat dan memperhatikan kesejahteraannya. "Seraya tentunya mendorong kepada pemerintah agar terus memperhatikan pembangunan secara merata. Di sisi lain kami juga menginginkan bangsa kita harus terus berkolaborasi," ujar Ibas.
"Dengan seluruh stakeholder di seluruh Indonesia. Baik unsur bisnis dan juga masyarakat luas, kami berharap agar keamanan dan konsolidasi pembangunan pasca pandemi ini dapat berjalan lancar," sambung Wakil Ketua Umum Partai Demokrat itu.
Presiden Joko Widodo menyampaikan capaian-capaian pemerintah sepanjang 2022 dalam Sidang Tahunan MPR, Selasa (16/8/2022). Termasuk, surplus Anggaran Pembangunan dan Belanja Nasional (APBN) sebesar Rp 106 triliun.
"Sampai pertengahan tahun ini, APBN juga surplus Rp 106 triliun. Oleh karena itu, pemerintah mampu memberikan subsidi BBM, LPG, dan listrik Rp 502 triliun pada 2022 agar harga BBM di masyarakat tidak melambung tinggi," kata Presiden Jokowi saat berpidato pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2022 di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa.
Menurut Presiden, tantangan bangsa Indonesia sangat berat karena di seluruh dunia sedang menghadapi ujian. Presiden menegaskan, krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19 belum sepenuhnya pulih. "Perekonomian dunia belum sepenuhnya bangkit. Tiba-tiba meletus perang di Ukraina sehingga krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan tidak terhindarkan lagi," tegas Presiden.
Presiden Jokowi menyebut ada 107 negara terdampak krisis, sebagian di antaranya jatuh bangkrut. Selanjutnya, diperkirakan 553 juta jiwa terancam kemiskinan ekstrem, dan 345 juta jiwa terancam kekurangan pangan dan kelaparan.
"Ujian ini tidak mudah bagi dunia dan juga tidak mudah bagi Indonesia. Semua ini harus kita hadapi dengan kehati-hatian dan dengan kewaspadaan. Namun, di tengah tantangan yang berat, kita patut bersyukur, Indonesia termasuk negara yang mampu menghadapi krisis global ini," ujar Presiden.