Rabu 17 Aug 2022 08:19 WIB

Abu Bakar Ba'asyir Hadiri Upacara HUT RI di Ponpes Ngruki

Upacara HUT RI di Ponpes Ngruki dipimpin Menko PMK Muhadjir Effendy.

Pendiri Ponpes Al-Mukmin, Ustaz Abu Bakar Ba'asyir.
Pendiri Ponpes Al-Mukmin, Ustaz Abu Bakar Ba'asyir.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO – Pendiri Ponpes Al-Mukmin, Ustaz Abu Bakar Ba'asyir, menghadiri upacara peringatan HUT Ke-77 Kemerdekaan RI di Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (17/8/2022). Berdasarkan pantauan, Ustaz Abu Bakar Ba'asyir terlihat menggunakan baju putih, peci putih, sarung cokelat muda, berkaca mata, dan menggenggam tongkat. 

Upacara itu dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. Muhadjir mengatakan, pelaksanaan upacara dilakukan sebagai rasa syukur atas kemerdekaan bangsa Indonesia.

Baca Juga

"Pelaksanaan upacara dilakukan sebagai rasa syukur atas kemerdekaan bangsa Indonesia. Kemerdekaan berarti kita tetap berpegang teguh kepada tali persatuan dan kesatuan," kata Menko.

Dengan demikian, kata menko, rasa syukur ini akan memberikan optimisme bagi bangsa untuk bersama-sama membangun bangsa Indonesia. "Kita terus berupaya pulih lebih cepat dan bangkit lebih cepat," katanya.

Sebelumnya, Sekretaris Kemenko PMK Y.B Satya Sananugraha menjelaskan, para personel upacara terdiri atas para ustaz dan santri Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki. "Mereka telah dilatih Dandim Sukoharjo, Polres Sukoharjo dan Pemkab Sukoharjo," katanya.

Pada pelaksanaan upacara, kata dia, ada sekitar 1.300 peserta upacara yang hadir dari kalangan santri pesantren Al Mukmin Ngruki, mulai dari tingkat SD, SMP hingga SMA. "Berbagai persiapan sebelumnya dilakukan Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki. Mulai dari pelatihan para personel hingga persiapan lokasi," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement