REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono meyakini generasi bangsa Indonesia akan terus memiliki ketangguhan dan daya juang yang tinggi. Sejak era kemerdekaan, kata dia, bangsa Indonesia merupakan bangsa yang tangguh, pantang menyerah, dan memiliki daya juang yang kuat.
Ia menceritakan dua pengalamannya saat memimpin bangsa Indonesia. Pertama, saat menghadapi bencana tsunami pada 2004 akhir, serta bencana gempa bumi Yogyakarta dan Padang.
Sebagai presiden, SBY mengatakan telah menjalankan kepemimpinan dan manajemen krisis untuk menangani berbagai bencana yang terjadi. "Saya mencatat kebersamaan dan kerja keras kita dulu sungguh luar biasa besarnya. Akhirnya alhamdulillah bencana bisa kita atasi dan semua daerah yang terkena bencana bisa kita bangun kembali," ujar SBY saat memberikan ucapan dalam peringatan HUT RI ke-77, Rabu (17/8/2022).
Pengalaman kedua, yakni saat Indonesia terdampak krisis ekonomi global pada 2008 dan 2009. Krisis yang terjadi, kata dia, meruntuhkan ekonomi di hampir semua negara.
"Lagi-lagi kita tidak panik, tidak kehilangan semangat dan kehilangan akal dan tidak menyalahkan keadaan," kata SBY.
Menurutnya, saat itu seluruh pemerintah baik pusat maupun daerah, para ahli ekonomi, pelaku bisnis, organisasi pekerja, hingga masyarakat luas bersatu dan bekerja bersama untuk menghadapi situasi yang terjadi. "Itulah kebersamaan kita, persatuan kita. Dan daya juang yang kita tunjukkan dulu. Ekonomi tumbuh rata-rata 6 persen setelah itu, dan kesulitan rakyat bisa kita kurangi secara signifikan," ujarnya.