Rabu 17 Aug 2022 12:56 WIB

HUT RI ke-77, PDIP Ajak Rakyat Jangan Minder

Sejarah nasional menunjukkan Indonesia adalah bangsa hebat.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Andi Nur Aminah
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengajak masyarakat tidak minder dan menumbuhkan rasa percaya diri. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa sejarah nasional menunjukkan Indonesia adalah bangsa hebat.

Hasto mengajak agar perayaan kemerdekaan ini sebagai momentum rakyat Indonesia merdeka dari belenggu mentalitas bangsa terjajah. Sehingga kembali percaya diri, sebagai bangsa yang menentukan nasib bangsa dan Tanah air di tangan sendiri.

Baca Juga

"Kemerdekaan Indonesia disertai dengan kesadaran bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa besar. Rekam jejak sejarah peradaban nusantara sangatlah luar biasa," kata Hasto dalam amanat di perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-77, di Jakarta, Rabu (17/8/2022).

Diai menyampaikan bawha peradaban bangsa Indonesia bahkan sejak manusia purba yang disebut Meganthropus Palaeo Javanicus, ditemukan di Sangiran, Lembah Sungai Bengawan Solo dengan usia satu hingga dua juta tahun lalu. Lukisan peradaban tertua terdapat di Maros, Sulawesi Selatan, 44 ribu tahun yang lalu.

Demikian juga Kerajaan Sriwijaya mampu bertahan selama seribu tahun, dari abad empat dan mencapai kejayaan pada abad tujuh hingga delapan. Borobudur dibangun pada abad ke tujuh selama 100 tahun. Kemudian 600 tahun sesudahnya dengan peradaban Singosari- Majapahit yang mampu bertahan 596 tahun.

"Karena itulah kemerdekaan Indonesia adalah jembatan amas, antara sejarah peradaban masa lalu yang membangkitkan kesadaran bangsa besar, dengan masa depan," katanya.

Menurutnya, begitu banyak pelajaran berharga, pasang naik, pasang surut dalam seluruh dinamika kehidupan bangsa selama 77 tahun Indonesia merdeka. Dia mengatakan, Indonesia mampu terdepan di dalam menghadapi pandemi Covid 19 dan kini menjadi pemimpin G20 dan bakal memegang kepemimpinan ASEAN tahun depan.

"Pancasila dengan demikian menjadi ideologi geopolitik, suatu ideologi yang menjawab sistem internasional yang anarkis, untuk diubah menjadi suatu tata dunia baru," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement