Rabu 17 Aug 2022 13:03 WIB

HUT ke-77 RI, Wali Kota Tasikmalaya Target Percepat Pemulihan Ekonomi

Tingkat inflasi di Kota Tasikmalaya saat ini cukup tinggi

Rep: Bayu Adji P/ Red: Nur Aini
Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf, saat proses peresmian Pasar Rakyat Cibeureum di Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Senin (15/8/2022). 
Foto: Republika/Bayu Adji P
Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf, saat proses peresmian Pasar Rakyat Cibeureum di Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Senin (15/8/2022). 

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya menggelar upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia di Lapangan Dadaha, Kota Tasikmalaya, Rabu (17/8/2022). Dalam peringatan kemerdekaan yang mengusung tema "Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat" itu, Pemkot Tasikmalaya akan berupaya memulihkan kondisi ekonomi pascapandemi Covid-19.

Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf, mengatakan, pemulihan ekonomi harus cepat dilakukan untuk menekan inflasi. Apalagi, tingkat inflasi di Kota Tasikmalaya saat ini cukup tinggi. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), tingkat inflasi di Kota Tasikmalaya pada Juli 2022 sebesar 5,18 persen (ytd).

Baca Juga

"Pascapandemi Covid-19 daya beli masyarakat masih kurang, sehingga tingkat inflasi kita agak meningkat," kata dia, Rabu.

Ia mengatakan, Pemkot Tasikmalaya berkomitmen untuk menekan angka inflasi agar kondisi di daerah itu kembali lagi seperti sebelum pandemi Covid-19. Menurut dia, tingkat inflasi di Kota Tasikmalaya sebelum pandemi Covid-19 merupakan yang terbaik se-Jawa dan Bali.

"Kita akan kembalikan itu," ujar Yusuf.

Sebelumnya, Kepala Perwakilan BI Tasikmalaya, Darjana, mengatakan, inflasi Juli 2022 secara nasional tercatat 3,85 persen (ytd), mulai mendekati batas atas sasaran target 3±1 persen. Sementara itu, inflasi Jawa Barat dan Tasikmalaya telah melampaui batas tersebut dengan realisasi masing-masing 4,07 persen (ytd) dan 5,18 persen (ytd).

Ia menyebutkan, kontribusi inflasi IHK Kota Tasikmalaya utamanya didorong oleh kelompok pangan atau volatile food (VF) sebesar 1,24 persen (mtm) atau 10,31 persen (ytd). Itu terkadj karena rendahnya hasil produksi akibat cuaca ekstrim dan diiringi pula peningkatan biaya produksi (bagian dari transmisi inflasi global). Selain itu, peran distribusi juga memiliki kontribusi dalam pembentukan harga.

"Dengan latar belakang tersebut, penambahan alternatif akses distribusi di Kota Tasikmalaya, salah satunya Pasar Rakyat Cibeureum, menjadi bagian upaya GNPIP TPID Kota Tasikmalaya dilaksanakan pada 15 Agustus 2022," kata dia.

Darjana menambahkan, upaya pengendalian inflasi juga dilakukan melalui Program Sadar Inflasi untuk mendorong masyarakat mengoptimalkan pekarangan dengan pertanian khususnya pangan. Ia menyebutkan, pada 2022 telah diidentifikasi 24 kelompok unggulan dari 10 kecamatan yang akan diasistensi dan dievaluasi untuk menjadi kelompok percontohan terbaik.

"Itu yang diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk mereplikasi pemanfaatan pekarangan tersebut," kata dia.

Hal lainnya yang dilakukan dalam rangka pengendalian inflasi adalah percontohan kerja sama antardaerah (KAD) komoditas inflasi, seperti telur antar pelaku usaha di Kota Tasikmalaya dengan Kabupaten Blitar. BI Tasikmalaya juga akan melakukan peningkatan kapasitas percontohan klaster komoditas penyumbang inflasi di Priangan Timur. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement