Rabu 17 Aug 2022 13:10 WIB

Tekan Kesenjangan Ekonomi, Pemkot Tangsel Fokus Urus Pendidikan dan Kesehatan

Pemkot Tangsel menyebut pandemi membuat banyak warga kehilangan pekerjaan

Rep: Eva Rianti / Red: Nur Aini
Wakil Walikota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan (tengah). Masalah kesenjangan ekonomi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten masih menjadi salah satu masalah krusial di wilayah penyangga ibu kota ini.
Foto: Kawan Lama
Wakil Walikota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan (tengah). Masalah kesenjangan ekonomi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten masih menjadi salah satu masalah krusial di wilayah penyangga ibu kota ini.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Masalah kesenjangan ekonomi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten masih menjadi salah satu masalah krusial di wilayah penyangga ibu kota ini. Pemerintah Kota Tangsel meminta masyarakat fokus pada pemenuhan kebutuhan ekonomi masing-masing, sementara sektor lain seperti pendidikan dan kesehatan akan lebih diperhatikan oleh pemerintah.

Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan mengatakan, kondisi ekonomi di Tangsel, seperti wilayah-wilayah lainnya pada umumnya mengalami tekanan karena pandemi Covid-19. Dia menyebut cukup banyak warganya yang kehilangan pekerjaan atau pengusaha yang gulung tikar akibat gempuran pandemi. 

Baca Juga

"Inilah tugas kita semua bagaimana roda ekonomi bisa berjalan di Tangsel supaya masyarakat punya daya beli, itu yang paling penting," kata Pilar di Tangsel usai perayaan Hari Ulang Tahun ke-77 Republik Indonesia di kawasan Serpong, Tangsel, Rabu (17/8/2022). 

Pilar meminta masyarakat bisa mengurusi kebutuhan primernya atau ekonominya masing-masing. Sementara pemerintah melakukan upaya yang lebih masif pada sektor lainnya untuk mengurangi beban keuangan masyarakat. 

"Masyarakat bisa melakukan hal-hal untuk mengembangkan potensi intinya bagaimana program Pemkot Tangsel untuk pendidikan dan kesehatan berjalan, sehingga mereka enggak terganggu secara keuangan. Jadi mereka urus dulu masalah kebutuhan mereka, untuk pendidikan dan kesehatan diserahkan ke Pemerintah Kota Tangsel," ungkapnya. 

Lebih lanjut, Pilar mencontohkan pihaknya telah melakukan banyak upaya dalam menstimulasi sektor pendidikan dan kesehatan. Hal itu di antaranya, cakupan kesehatan semesta atau universal health coverage (UHC) serta kerja sama dengan sekolah swasta untuk menampung anak-anak Tangsel yang tidak diterima di sekolah negeri. 

"Kemarin kita mengejar UHC, lalu bagaimana SMP swasta kita kerjasamakan supaya menampung yang tidak tertampung di sekolah negeri, jadi janganlah kalau kendala biaya jangan mereka susah sekolah. Sampai perguruan tinggi kita sediakan program beasiswa. Jadi minimal dua itu (kesehatan dan pendidikan) bisa meringankan biaya masyarakat Tangsel," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement