Rabu 17 Aug 2022 15:11 WIB

Pemkab Sleman Siapkan 1,76 Miliar Perbaiki SD Terbakar

Renovasi akan dilaksanakan untuk memperbaiki SDN Delegan 1.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Hafil
Guru mencari berkas yang bisa diselamatkan pascakebakaran di SDN 1 Delegan, Prambanan, Sleman, Yogyakarta, Rabu (10/8/2022). Akibat kebakaran pada Selasa (9/8/2022) malam ini sebanyak tujuh ruangan kelas rusak dan lima diantaranya rusak berat. Untuk sementara kegiatan belajar mengajar sepekan kedepan dilakukan secara daring. Penyebab kebakaran sementara diduga dari konsleting bel sekolah.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Guru mencari berkas yang bisa diselamatkan pascakebakaran di SDN 1 Delegan, Prambanan, Sleman, Yogyakarta, Rabu (10/8/2022). Akibat kebakaran pada Selasa (9/8/2022) malam ini sebanyak tujuh ruangan kelas rusak dan lima diantaranya rusak berat. Untuk sementara kegiatan belajar mengajar sepekan kedepan dilakukan secara daring. Penyebab kebakaran sementara diduga dari konsleting bel sekolah.

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Pemkab Sleman bergerak cepat memperbaiki gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) Delegan 1 yang terbakar pada Selasa (9/8/2022) lalu. Bupati Sleman, Kustini Purnomo mengungkapkan, mereka telah melakukan rapat koordinasi lintas sektoral.

Dari rakor itu, ia menegaskan, renovasi akan dilaksanakan untuk memperbaiki SDN Delegan 1. Kustini menerangkan, alokasi anggaran yang dipakai untuk memperbaiki SDN Delegan 1 tersebut diambil dari pos anggaran dana biaya tidak terduga (BTT).

Baca Juga

"Pagu anggaran kita untuk perbaikan sekitar Rp 1,76 miliar untuk memperbaiki sekolah tersebut," kata Kustini, Rabu (17/8/2022).

Saat ini, Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman telah masuk tahap perencanaan yang dijadwalkan selesai pada akhir Agustus mendatang. Setelah perencanaan selesai, akan dilakukan proses pengadaan sesuai peraturan yang berlaku.

Ditargetkan, pada akhir September mendatang sudah bisa dimulai pengerjaan. Anggaran itu, lanjut Kustini, digunakan untuk merenovasi ruangan sekolah yang terbakar, berikut mebel maupun peralatan elektronik yang hangus terbakar.

Kustini menargetkan, pada akhir 2022 proses renovasi sudah dirampungkan dan dapat digunakan kembali untuk aktivitas belajar mengajar secara normal. Sedangkan, proses belajar masih dilakukan dengan sistem shift (bergantian)

Sistem itu dilaksanakan dengan memanfaatkan bangunan-bangunan yang tidak sempat terbakar dan kondisi ruang dilihat masih sangat aman. Kustini berharap, proses renovasi dapat dikerjakan dengan cepat, namun tetap menjaga kualitas.

"Sehingga, bisa difungsikan sesuai awalnya," ujar Kustini.

Sebelumnya, Kustini melakukan tinjauan langsung ke lokasi bangunan sekolah yang terbakar di Kalurahan Sumberharjo, Kapanewon Prambanan, tersebut. Setidaknya, terdapat tujuh ruang kelas yang hangus terbakar dari kejadian itu.

Meski begitu, masih tersisa tiga ruang kelas yang dirasa masih bisa digunakan karena kondisinya aman. Kustini turut mensyukuri tidak ada korban jiwa dalam musibah ini dan kegiatan belajar mengajar masih bisa dilakukan pagi dan siang.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement