Rabu 17 Aug 2022 17:12 WIB

Sempat Dusta, Israel Akhirnya Akui Bunuh 5 Anak dalam Serangan Gaza Palestina

Israel sempat menuduh roket Jihad Islam Palestina yang tewaskan anak Gaza

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Nashih Nashrullah
 Warga Palestina mencari di antara puing-puing sebuah bangunan di mana Khaled Mansour, seorang militan Jihad Islam terkemuka tewas menyusul serangan udara Israel di Rafah, Jalur Gaza selatan, Ahad, 7 Agustus 2022. Serangan udara Israel menewaskan seorang komandan senior militan Palestina. kelompok Jihad Islam, kata pihak berwenang hari Minggu, pemimpin keduanya dibunuh di tengah meningkatnya konflik lintas batas.
Foto: AP/Yousef Masoud
Warga Palestina mencari di antara puing-puing sebuah bangunan di mana Khaled Mansour, seorang militan Jihad Islam terkemuka tewas menyusul serangan udara Israel di Rafah, Jalur Gaza selatan, Ahad, 7 Agustus 2022. Serangan udara Israel menewaskan seorang komandan senior militan Palestina. kelompok Jihad Islam, kata pihak berwenang hari Minggu, pemimpin keduanya dibunuh di tengah meningkatnya konflik lintas batas.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Israel mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan lima anak Palestina dalam serangan udara di pemakaman Fallujah di kota Jabalia, Jalur Gaza utara, pada 7 Agustus lalu. Awalnya, mereka mengklaim para korban tewas akibat rudal yang ditembakkan Jihad Islam. 

"Pejabat pertahanan Israel telah mengkonfirmasi Israel bertanggung jawab atas kematian lima anak di bawah umur yang tewas pada hari terakhir permusuhan baru-baru ini dengan Jihad Islam bulan ini," tulis surat kabar Haaretz, dikutip di Middle East Monitor, Rabu (17/8/2022).

Baca Juga

Disampaikan sebuah penyelidikan militer atas insiden yang terjadi di Pemakaman Al-Faluja telah menyimpulkan bahwa anak-anak di bawah umur itu tewas oleh serangan udara Israel. Beberapa sumber dari sisi pertahanan telah mengkonfirmasi.

"Segera setelah kematian mereka, beberapa perwira senior mengatakan kelima orang itu kemungkinan besar tewas oleh roket Jihad Islam yang gagal ditembakkan," lanjut laporan tersebut.

Di sisi lain, surat kabar itu juga mengindikasikan penyelidikan militer menyimpulkan insiden lain yang mengakibatkan pembunuhan delapan warga sipil Palestina, termasuk anak-anak, yang terjadi pada hari sebelumnya adalah akibat dari roket Jihad Islam yang gagal ditembakkan.

Orang-orang Palestina telah mengklaim delapan orang itu dibunuh Israel. Tetapi, tentara Israel dengan cepat merilis bukti yang menunjukkan jika para korban benar-benar dibunuh oleh kelompok Jihad Islam.

"Kami tidak melakukan serangan di daerah itu, tidak di daerah perkotaan dan tidak pada waktu itu," ujar Juru bicara militer Israel, Ran Kochav.

Lima korban serangan udara di pemakaman itu diidentifikasi sebagai Jamil Al-Din Nijm berusia 3 tahun, Jamil Ihab Nijm berusia 13 tahun, Mohammad Salah Nijm 16 tahun, Hamed Haidar Nijm 16 tahun, dan Nathmi Abu Karsh berusia 15.

Selama tiga hari, dari 5 hingga 7 Agustus, tentara Israel melancarkan serangan di Jalur Gaza. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, hal ini mengakibatkan kematian 49 orang, termasuk 17 anak-anak dan empat wanita, dan 360 lainnya luka-luka.  

 

Sumber: middleeastmonitor 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement