REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bogor melaksanakan doa bersama di Tugu Kujang, Rabu (17/8/2022). Pembacaan doa dipimpin enam pemuka agama yang berbeda dan diikuti masyarakat yang melintas di sekitar Tugu Kujang.
Doa dipimpin mulai dari perwakilan umat Islam Habib Hasan Alatas, Katolik Romo Mikael Endro Susanto, dan Prosestan Pendeta Tri Susanto. Selanjutnya Buddha diwakili Romo Cunda Jugiarta Supanda dari Vihara Dhanagun, Konguchu yang akan dibacakan oleh Jugo Sheng Andry Harsono, dan perwakilan umat Hindu Jaro Mangku I Made Sutem.
Ketua Umum Festival Merah Putih (FMP), Irwan S Wijaya, mengatakan kegiatan ini dilakukan dalam rangka meningkatkan rasa kebangsaan dan nasionalisme di antara masyarakat.“Karena ini kita lakukan oleh kita untuk kita, untuk Bogor dan Bogor untuk Indonesia,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (17/8/2022).
Terkait keberagaman yang perlu diperbaiki di Kota Bogor, menurut Irwan beberapa waktu lalu ada hal yang tersekat. “Harapan kami dengan doa lintas agama ini kita berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa kita bersatu kembali menjadi kekuatan agar Indonesia bangkit,” tuturnya.
Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto, yang ikut dalam doa bersama tersebut menyampaikan di titik pusat Kota Bogor ini, bersama masyarakat bersimpih kepada Allah untuk dibersihkan hati. Jujur kepada Allah dan diri sendiri untuk meluruskan niat bagi kebaikan Kota Bogor.
Bima Arya mengatakan, kemerdekaan bukan saja karena bekerja keras bersama. Tetapi karena bekerja bersama-sama dan berdoa bersama-sama. Menurutnya, darah masyarakat Indonesia meripakan darah pejuang bukan pencundang. Serta DNA yang merangkul bukan memungkul. “Leluhur kita adalah orang-orang yang saling mencintai bukan saling melukai. Kita semua adalah orang orang yang punya tradisi saling mendorong dan saling menolong,” kata Bima Arya.