Kamis 18 Aug 2022 08:30 WIB

PT Kohler Realisasikan Investasi Rp 14,5 T di Cikarang, Bakal Serap 1.000 Karyawan

Usai investasi Rp 14,5 triliun, kapasitas terpasang PT Kohler bisa tembus 1 juta unit

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita sempat mengunjungi PT Kohler Manufacturing Indonesia di Cikarang, seperti dilansir dari keterangan pers, Rabu (17/8). Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengapresiasi PT Kohler Manufacturing Indonesia yang telah merealisasikan investasinya sebesar Rp 14,5 triliun di Cikarang, Jawa Barat. Pabrik baru ini akan memiliki kapasitas terpasang hingga 1 juta unit untuk produk keramik saniter, yang di antaranya berupa toilet, wastafel, dan urinal.
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita sempat mengunjungi PT Kohler Manufacturing Indonesia di Cikarang, seperti dilansir dari keterangan pers, Rabu (17/8). Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengapresiasi PT Kohler Manufacturing Indonesia yang telah merealisasikan investasinya sebesar Rp 14,5 triliun di Cikarang, Jawa Barat. Pabrik baru ini akan memiliki kapasitas terpasang hingga 1 juta unit untuk produk keramik saniter, yang di antaranya berupa toilet, wastafel, dan urinal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengapresiasi PT Kohler Manufacturing Indonesia yang telah merealisasikan investasinya sebesar Rp 14,5 triliun di Cikarang, Jawa Barat. Pabrik baru ini akan memiliki kapasitas terpasang hingga satu juta unit untuk produk keramik saniter, yang di antaranya berupa toilet, wastafel, dan urinal.

“Kohler merupakan brand global yang ikonik dan kami bangga melihat perusahaan ini bisa memperluas operasional manufakturnya di Indonesia. Investasi perusahaan tersebut akan membawa bisnis terkemuka untuk sektor industri di tanah air, sehingga membuka ratusan lapangan pekerjaan yang baik ke lanskap manufaktur yang tumbuh pesat di kawasan ini,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat mengunjungi PT Kohler Manufacturing Indonesia di Cikarang, seperti dilansir dari keterangan pers, Rabu (17/8/2022).

Menperin menyebutkan, sejak Januari 2022, realisasi produksi PT Kohler Manufacturing Indonesia telah menembus 239 ribu unit. Perusahaan asal Amerika Serikat ini memiliki jumlah tenaga kerja 429 orang dan akan menyerap lebih dari 1.000 pekerja setelah kapasitas produksi berjalan penuh.

Potensi industri keramik saniter di Indonesia saat ini didukung dengan jumlah 10 perusahaan yang tersebar di Jawa dan Sumatra. Utilisasi produksi keramik saniter nasional sepanjang 2015 sampai 2018 cenderung stabil di angka 89 persen. Hanya saja, pandemi Covid-19 memberikan dampak terhadap penurunan utilisasi menjadi 59 persen pada 2019 sampai 2020, dikarenakan berkurangnya permintaan dan pelambatan ekonomi global. 

“Akan tetapi mulai 2021, utilisasi kembali naik mencapai 62 persen," ujar Agus. Sementara itu, kinerja ekspor keramik saniter nasional pada semester I tahun 2022 juga menunjukkan kenaikan sebesar 8,97 persen dibandingkan dengan semester I 2021. 

“Penjualan produk-produk PT Kohler Manufacturing Indonesia sebesar 90 persen akan ditujukan untuk memenuhi pasar ekspor. Di antaranya ke Amerika Serikat dan negara-negara Asia Pasifik,” jelas dia.

Kemenperin bertekad terus menjaga perlindungan dan keberlangsungan iklim usaha, termasuk bagi sektor industri keramik. Tercatat selama semester I 2022, terdapat empat realisasi investasi di sektor industri keramik, yang meliputi tiga di antaranya berlokasi di Kawasan Industri Kendal, Batang, Mojokerto dengan total investasi sebesar Rp 3,2 triliun, sedangkan yang keempat yaitu investasi PT Kohler Manufacturing Indonesia.

Menperin mengemukakan, kebijakan-kebijakan yang mendukung pertumbuhan industri keramik saniter di Indonesia, di antaranya melalui pemberian insentif tax allowance dan fasilitas Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) sebesar 6 dolar AS per MMBTU. “PT Kohler Manufacturing Indonesia saat ini tercatat sebagai penerima HGBT dengan alokasi sebesar 0,07 BBTUD,” ujar dia.

President dan CEO Kohler Co David Kohler menyampaikan, Peresmian pabrik kitchen and bath pertama Kohler di Indonesia ini menandai komitmen jangka panjang perusahaan untuk mendukung perekonomian Indonesia. “Pabrik ini merupakan fasilitas manufaktur pertama kami di Indonesia, sehingga melengkapi lebih dari 50 lokasi manufaktur di seluruh dunia,” ujarnya.

Menurut David, Indonesia pasar strategis bagi Kohler. “Pendirian dan operasional pabrik baru kami di Indonesia merupakan tonggak pencapaian bagi Kohler yang sudah hadir di negara ini selama 35 tahun. Kami berharap bisa terus melayani para pelanggan melalui investasi dan distribusi khusus di Indonesia,” kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement