Kamis 18 Aug 2022 08:40 WIB

Sejarah Kopi Indonesia akan Dibawa ke Amsterdam

Sejarah kopi Indonesia akan diperkenalkan di pameran kopi di Amsterdam.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nora Azizah
Sejarah kopi Indonesia akan diperkenalkan di pameran kopi di Amsterdam.
Foto: young_n from pixabay
Sejarah kopi Indonesia akan diperkenalkan di pameran kopi di Amsterdam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Roemah Indonesia BV, yang mendapat dukungan PMO Kopi Nusantara, menyelenggarakan pasar kopi bertema “Indonesian Coffee Market; Coffee Revolution” di Posthoornkerk, Amsterdam pada 1-7 September 2022. Pameran ini akan membawa pengunjung mengenal perjalanan kopi Indonesia, mulai dari sejarah hingga jenis kopi dan produk turunannya.

“Pelaksanaan pasar kopi di Amsterdam diharapkan dapat mempertemukan konsumen mancanegara, khususnya Uni Eropa, dalam menikmati ragam kopi dari Indonesia,” kata CEO Roemah Indonesia BV, Suryo Tutuko dalam acara konferensi pers 'Pasar Kopi Indonesia' di Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Baca Juga

Acara pasar kopi Indonesia ini bertujuan mengangkat posisi Indonesia agar menjadi aktor penting dalam rantai suplai perdagangan kopi di tingkat internasional. Selain talk-show bersama para tokoh kopi ternama dunia, para pecinta kopi juga dapat menyaksikan secara langsung sesi coffee cupping dan coffee pairing, serta menikmati kopi khas Indonesia pada area unlimited brewing session.

Dalam 10 tahun terakhir, Suryo mengatakan industri kopi Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan, yaitu sebesar 250 persen. Kini, Indonesia menempati urutan keempat penghasil jumlah kopi, di mana kopi menjadi komoditas unggulan penghasil devisa terbesar ketiga setelah kelapa sawit dan karet.

“Kami juga berharap terjadinya business expansion yang lebih luas, sehingga Indonesia dapat menjadi eksportir utama produk kopi olahan untuk pasar dunia,” ujar Suryo.

Gelaran pasar kopi diharapkan menjadi titik  ideal bagi para petani dan pelaku usaha kopi Indonesia untuk berkiprah di Eropa. Tenaga ahli menteri BUMN bidang Global Value Chains, Reynaldi Istanto menjelaskan Uni Eropa tercatat sebagai konsumen kopi dunia terbesar, mencapai 2,4 juta ton per tahun atau 24 persen dari total konsumsi kopi dunia. Dia meyakini pameran pasar kopi menjadi langkah dan komitmen meningkatkan partisipasi Indonesia dalam pasar internasional sebagai //global leader//.

“Harapannya ada multiplier effect terhadap kesejahteraan petani karena meningkatnya produktivitas dan kualitas kopi Indonesia,” kata Reynaldi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement