Kamis 18 Aug 2022 11:30 WIB

GLOW Kebun Raya Bogor Dibuka untuk Penelitian

KRB mengundang secara berkala para budayawan untuk melihat langsung GLOW.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Andi Nur Aminah
Badan Riset dan inovasi Nasional (BRIN) bersama sejumlah pihak lintas bidang Organisasi Riset (OR) dan peneliti IPB University, melakukan penelitian dampak cahaya buatan dari wisata malam GLOW, terhadap flora dan fauna yang ada di Kebun Raya Bogor (KRB).
Foto: PT Mitra Natura Raya
Badan Riset dan inovasi Nasional (BRIN) bersama sejumlah pihak lintas bidang Organisasi Riset (OR) dan peneliti IPB University, melakukan penelitian dampak cahaya buatan dari wisata malam GLOW, terhadap flora dan fauna yang ada di Kebun Raya Bogor (KRB).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wisata malam GLOW di Kebun Raya Bogor (KRB) telah dibuka selama dua pekan. GM Coorporate Communication dan Security PT Mitra Natura Raya (MNR) Zaenal Arifin, mengatakan pembukaan GLOW yang sudah dua pekan dilakukan ini, terkait lanjutan riset yang dilakukan oleh peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). 

Zae, sapaannya, mengatakan wisata edukasi malam kebun raya GLOW dibuka dengan menghadirkan pengunjung dalam jumlah terbatas. Dalam rangka untuk melengkapi riset secara komprehensif dari peneliti BRIN.

Baca Juga

“(Pembukaan GLOW) terus berjalan sampai tahapan tahapan riset terpenuhi, sampai akhir tahun ini masih berjalan tahapan tersebut,” kata Zae kepada Republika.co.id, Kamis (18/8).

Sejak dua pekan dilaksanakannya fase penelitian T2 oleh peneliti Badan Inovasi Riset Nasional (BRIN), Zae mengatakan, KRB mengundang secara berkala para budayawan untuk melihat langsung GLOW. Mengingat beberapa berita miring soal wisata edukasi malam GLOW.

“Narasi yang menyatakan bahwa program edukasi Kebun Raya malam adalah kegiatan yang menyalahi ketentuan wilayah PAM Ring 1 dan mengabaikan marwah Kebun Raya dengan kegiatan dugem, peredaran alkohol, asusila dan lain sebagainya tentunya tidak benar,” tegasnya.

Dia menyebutkan, setiap pengunjung yang hadir akan mendapatkan gelang registrasi yang digunakan selama berada di dalam kebun raya pada malam hari. Kemudian diberlakukan sistem tap in dan tap out untuk memonitor jumlah pengunjung yang masuk dan keluar, ini adalah bagian dari SOP pengamanan GLOW.

Pengamanan did alam sangat ketat, security akan terus mengawasi pergerakan pengunjung melalui cctv room control dimana puluhan kamera cctv tersebar di setiap daerah yang dilintasi pengunjung. Selain itu juga pengamanan di dalam melibatkan unsur keamanan wilayah dan pengamanan VVIP.

“Program Kebun Raya Malam merupakan bagian dari upaya Kebun Raya memberikan informasi edukasi konservasi tumbuhan, sejarah dan budaya Indonesia dengan pola komunikasi visual di malam hari. Ini adalah sebuah inovasi yang dilakukan untuk menyesuaikan jaman yang semakin maju agar generasi muda kembali mencintai Kebun Raya Bogor dan tetap menghormati kearifan lokal nilai-nilai luhur Budaya  tatar Sunda,” jelas Zae.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, KRB bahkan telah memberikan ruang ekspresi kepada para budayawan yang memiliki karya, untuk setiap akhir pekan mereka tampil, ada jaipong, kacapi suling, reog, tarawangsa, karinding dan sebagainya. Pada 19 hingga 21 Agustus 2022 akan dilaksanakan gelaran Festival Pencak Silat Seni Tradisi Kebun Raya Cup yang pertama di Kebun Raya Bogor.

Salah seorang pelaku seni budaya lengser Kota Bogor, Abah Haris Oray, mengatakan pihaknya melihat secara langsung di wisata edukasi malam GLOW tidak ada yang menjual minuman keras. “Yang ada hanya minuman bajigur, wedang uhuk dan minuman hangat jahe merah, selain itu kental sekali dengan nuansa budaya tatar sunda,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement