Kamis 18 Aug 2022 14:35 WIB

Peneliti Berhasil Ubah Golongan Darah Ginjal Donor

Perubahan golongan darah pada ginjal donor dibuat untuk pasokan transplantasi organ.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nora Azizah
Perubahan golongan darah pada ginjal donor dibuat untuk pasokan transplantasi organ.
Foto: Wikipedia
Perubahan golongan darah pada ginjal donor dibuat untuk pasokan transplantasi organ.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para peneliti berhasil mengubah golongan darah ginjal donor dalam sebuah penemuan, yang dapat meningkatkan pasokan organ untuk transplantasi. Terobosan ini memiliki implikasi khusus bagi kelompok minoritas, yang seringkali merasa lebih sulit menemukan kecocokan. 

Ginjal dari seseorang yang bergolongan darah A tidak dapat diberikan kepada seseorang yang bergolongan darah B, begitu pula sebaliknya. Namun, dengan mengubah golongan darah ginjal menjadi tipe universal O berarti dapat ditransplantasikan ke pasien mana pun. 

Baca Juga

Orang-orang dari kulit hitam dan kelompok etnis minoritas lainnya sering harus menunggu satu tahun lebih lama untuk transplantasi daripada pasien kulit putih, karena mereka cenderung memiliki golongan darah tipe B yang lebih jarang. Tingkat donasi organ di antara populasi itu juga lebih rendah. 

Pada 2020 atau 2021, lebih dari 9 persen dari total donasi organ berasal dari kulit hitam dan donor etnis minoritas lainnya, sementara orang-orang dari komunitas itu merupakan 33 persen dari daftar tunggu transplantasi ginjal. Para ilmuwan di University of Cambridge dapat menggunakan mesin perfusi normotermik (alat yang digunakan mengalirkan darah beroksigen melalui ginjal untuk membantu melestarikannya) untuk menyiram darah yang diresapi dengan enzim melalui ginjal donor. 

Enzim itu menghilangkan penanda golongan darah yang melapisi pembuluh darah organ tersebut, yang secara efektif mengubah golongan darahnya menjadi tipe O. Prosesnya memakan waktu beberapa jam ketika berhasil dilakukan pada tiga ginjal donor.

“Sangat menarik untuk memikirkan bagaimana hal ini berpotensi berdampak pada begitu banyak kehidupan,” kata seorang mahasiswa PhD yang mengerjakan penelitian ini, Serena MacMillan dilansir BBC, Kamis (18/8/2022).

Langkah selanjutnya adalah melihat bagaimana ginjal bereaksi ketika diberi suplai darah normal dari golongan darah baru mereka, sesuatu yang dapat diuji lagi menggunakan mesin sebelum ginjal ditransplantasikan ke pasien. Penelitian yang didanai badan amal Kidney Research UK ini akan dipublikasikan di British Journal of Surgery dalam beberapa bulan mendatang.

Direktur eksekutif penelitian di badan amal itu, Aisling McMahon menyebut karya ilmiah itu berpotensi mengubah “permainan” dunia medis. Ini adalah ide yang menarik, tetapi dampaknya pada transplantasi organ masih belum terbukti.

Ada pertanyaan tentang sains dan seberapa banyak lagi yang dapat meningkatkan ketersediaan organ untuk disumbangkan. Diperlukan tes lebih lanjut untuk melihat bagaimana kinerja organ-organ yang diubah ini ketika benar-benar berurusan dengan darah yang sebelumnya tidak cocok. Untuk memastikan proses yang ada tidak merusak ginjal dengan cara apapun, maka harus diuji di laboratorium dan kemudian pada sejumlah kecil pasien.

Golongan darah juga hanya salah satu dari tiga cara ginjal dicocokkan sebelum transplantasi dan setengah dari populasi sudah O positif atau O negatif (yang ginjalnya dapat disumbangkan kepada siapa saja). Pencocokan jaringan dan pencocokan silang (di mana darah donor dan penerima dicampur untuk melihat apakah ada reaksi) masih akan menjadi faktor, terutama pada kelompok etnis. Untuk saat ini, cara terbaik untuk meningkatkan jumlah transplantasi yang menyelamatkan jiwa tetap membuat kita menjadi donor.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement