Kamis 18 Aug 2022 17:51 WIB

Harga Telur Ayam di Lampung Naik Capai Rp 30.000 per Kg

Kenaikan harga dipicu dengan naiknya harga pakan ayam peternak ayam.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Fuji Pratiwi
Seorang pedagang menjual telur di pasar tradisional (ilustrasi). Harga telur ayam terus bergerak naik hingga mencapai Rp 30 ribu per kilogram (Kg) pada Kamis (18/8/2022). Kenaikan harga telur ayam ini membuat daya beli masyarakat berkurang dan terjadi kenaikan harga nasi telur ayam.
Foto: EPA-EFE/ADI WEDA
Seorang pedagang menjual telur di pasar tradisional (ilustrasi). Harga telur ayam terus bergerak naik hingga mencapai Rp 30 ribu per kilogram (Kg) pada Kamis (18/8/2022). Kenaikan harga telur ayam ini membuat daya beli masyarakat berkurang dan terjadi kenaikan harga nasi telur ayam.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Harga telur ayam terus bergerak naik hingga mencapai Rp 30 ribu per kilogram (Kg) pada Kamis (18/8/2022). Kenaikan harga telur ayam ini membuat daya beli masyarakat berkurang dan terjadi kenaikan harga nasi telur ayam.

Berdasarkan penelusuran di pasar tradisional Kota Bandar Lampung, Kamis (18/8/2022), harga telur ayam terus bergerak naik sepekan terakhir dari harga Rp 27.000 sampai Rp 30.000. Kenaikan harga dipicu dengan naiknya harga pakan ayam peternak ayam.

Baca Juga

Penjual telur ayam di Pasar Pasir Gintung telah memasang harga telur ayam Rp 30.000 per kg, sehari sebelumnya harga telur Rp 29.000 per kg. Menurut Riswan (52 tahun), penjual telur ayam di Pasar Pasir Gintung, harga telur pada saat normal berkisar Rp 21.000 sampai Rp 22.500 per kg.

"Harga telur mulai naik terus sejak harga Rp 27.000. Sekarang sudah Rp 30.000 per kilogram," kata Riswan.

Dia mengatakan, tidak mengetahui kalau harga telur ayam akan terus naik, karena dari tempat mengambil telur atau agen telurnya sudah naik. Menurut agen, kata Riswan, kenaikan harga dikarenakan harga pakan ternak ayam naik.

Penjual telur ayam di Pasar Rakyat Tani, Kemiling, sudah menaikkan harga dari Rp 29.000 menjadi Rp 30.000 per kg. Sebelumnya, harga masih bertahan Rp 29.000 selama empat hari terakhir. "Belum lama harga Rp 29.000 sekarang sudah Rp 30.000 per kg," kata Fifi (48 tahun), penjual telur ayam di Pasar Tani Kemiling.

Dia mengatakan, kenaikan harga telur hingga mencapai Rp 30.000 berdampak pada daya beli masyarakat berkurang. Biasanya, kata dia, masyarakat membeli telur ayam paling sedikit satu kilogram, sekarang sudah berubah menjadi setengah kilogram atau seperempat kilogram.

Dampak kenaikan harga telur ayam dirasakan restoran, dan rumah makan padang. Pengeloa Rumah Makan Padang Lima Saudara terpaksa menaikan harga nasi telur dadar dan nasi telur bulat dari biasanya Rp 9.000 per bungkus saat normal, sekarang naik menjadi Rp 11.000 per bungkus telur bulat, dan Rp 12.000 per bungkus telur dadar.

Menurut Irwan, pengelola Rumah Makan Lima Saudara, pembeli nasi bungkus di tempatnya, rata-rata masyarakat biasa dengan lauk telur bulat dan atau telur dadar. "Karena harga nasi bungkus telur bulat atau telur dadar lebih murah dari menu lainnya," ujarnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement