In Picture: Menanam Bawang Merah Saat Kemarau
Saat kemarau, petani di Srikayangan memilih menanam bawang merah dibanding palawija..
Rep: Wihdan Hidayat/ Red: Mohamad Amin Madani
Petani menanam ulang bibit bawang merah di lahan persawahan Srikayangan, Sentolo, Kulon Progo, Yogyakarta, Kamis (18/8/2022). Setiap memasuki musim kemarau, petani di Srikayangan memilih menanam bawang merah dibandingkan palawija. Keuntungan lebih baik menjadi faktor utama petani memilih menanam bawang merah. Di usia 50 hingga 60 hari biasanya bawang merah sudah bisa dipanen. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Petani mencongkel bibit bawang merah yang busuk imbas hujan di lahan persawahan Srikayangan, Sentolo, Kulon Progo, Yogyakarta, Kamis (18/8/2022). Setiap memasuki musim kemarau, petani di Srikayangan memilih menanam bawang merah dibandingkan palawija. Keuntungan lebih baik menjadi faktor utama petani memilih menanam bawang merah. Di usia 50 hingga 60 hari biasanya bawang merah sudah bisa dipanen. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Petani menanam ulang bibit bawang merah di lahan persawahan Srikayangan, Sentolo, Kulon Progo, Yogyakarta, Kamis (18/8/2022). Setiap memasuki musim kemarau, petani di Srikayangan memilih menanam bawang merah dibandingkan palawija. Keuntungan lebih baik menjadi faktor utama petani memilih menanam bawang merah. Di usia 50 hingga 60 hari biasanya bawang merah sudah bisa dipanen. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Petani menanam ulang bibit bawang merah di lahan persawahan Srikayangan, Sentolo, Kulon Progo, Yogyakarta, Kamis (18/8/2022). Setiap memasuki musim kemarau, petani di Srikayangan memilih menanam bawang merah dibandingkan palawija. Keuntungan lebih baik menjadi faktor utama petani memilih menanam bawang merah. Di usia 50 hingga 60 hari biasanya bawang merah sudah bisa dipanen. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Petani mengambil bibit bawang merah di lahan persawahan Srikayangan, Sentolo, Kulon Progo, Yogyakarta, Kamis (18/8/2022). Setiap memasuki musim kemarau, petani di Srikayangan memilih menanam bawang merah dibandingkan palawija. Keuntungan lebih baik menjadi faktor utama petani memilih menanam bawang merah. Di usia 50 hingga 60 hari biasanya bawang merah sudah bisa dipanen. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Petani menanam ulang bibit bawang merah di lahan persawahan Srikayangan, Sentolo, Kulon Progo, Yogyakarta, Kamis (18/8/2022). Setiap memasuki musim kemarau, petani di Srikayangan memilih menanam bawang merah dibandingkan palawija. Keuntungan lebih baik menjadi faktor utama petani memilih menanam bawang merah. Di usia 50 hingga 60 hari biasanya bawang merah sudah bisa dipanen. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Petani menanam ulang bibit bawang merah di lahan persawahan Srikayangan, Sentolo, Kulon Progo, Yogyakarta, Kamis (18/8/2022). Setiap memasuki musim kemarau, petani di Srikayangan memilih menanam bawang merah dibandingkan palawija. Keuntungan lebih baik menjadi faktor utama petani memilih menanam bawang merah. Di usia 50 hingga 60 hari biasanya bawang merah sudah bisa dipanen. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Lahan persawahan yang ditanami bawang merah di Srikayangan, Sentolo, Kulon Progo, Yogyakarta, Kamis (18/8/2022). Setiap memasuki musim kemarau, petani di Srikayangan memilih menanam bawang merah dibandingkan palawija. Keuntungan lebih baik menjadi faktor utama petani memilih menanam bawang merah. Di usia 50 hingga 60 hari biasanya bawang merah sudah bisa dipanen. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
inline
REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Petani menanam ulang bibit bawang merah di lahan persawahan Srikayangan, Sentolo, Kulon Progo, Yogyakarta, Kamis (18/8/2022).
Setiap memasuki musim kemarau, petani di Srikayangan memilih menanam bawang merah dibandingkan palawija. Keuntungan lebih baik menjadi faktor utama petani memilih menanam bawang merah. Di usia 50 hingga 60 hari biasanya bawang merah sudah bisa dipanen.
Advertisement