Kamis 18 Aug 2022 20:01 WIB

Maudy Ayunda: Indonesia Siap Mencetak Sejarah Baru Lewat Presidensi G20

Indonesia termasuk negara yang mampu menghadapi krisis global akibat pandemi.

Red: Qommarria Rostanti
Juru Bicara Pemerintah untuk Presidensi G20 Indonesia, Maudy Ayunda.
Foto: Tangkapan Layar/Youtube Sekretariat Presiden
Juru Bicara Pemerintah untuk Presidensi G20 Indonesia, Maudy Ayunda.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Presidensi G20 Indonesia Maudy Ayunda mengatakan, Indonesia bersiap mencatat sejarah baru sebagai negara yang mampu mengemban tugas besar melalui Presidensi G20.

"Indonesia bersiap mencatatkan sejarah baru sebagai negara yang mampu mengemban tugas besar memimpin puluhan negara dengan kekuatan ekonomi yang besar," ujar Maudy dalam keterangan pers pada Kamis (18/8/2022).

Baca Juga

Dia mengatakan, seperti disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam pidato kenegaraannya, Indonesia termasuk negara yang mampu menghadapi krisis global akibat pandemi. "Inflasi berhasil dikendalikan di kisaran 4,9 persen di mana angka ini jauh lebih rendah dari inflasi ASEAN yang rata-rata berada di angka 7 persen dan inflasi negara-negara maju lainnya yang rata-rata berada di angka 9 persen," ujar Maudy.

"Bahkan hingga pertengahan 2022, APBN Indonesia surplus Rp 106 triliun," kata dia lagi.

Sejalan dengan tema "Recover Together, Recover Stronger" yang diusung selama Presiden G20 Indonesia, peringatan HUT ke-77 RI mengangkat tema "Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat". Maudy mengatakan, Indonesia diyakini mampu memimpin dengan semangat bahu membahu dalam mengatasi pandemi dunia, mewujudkan harapan di tengah keterpurukan, dan mempercepat pemulihan kondisi di semua sektor.

"G20 merepresentasikan lebih dari 60 persen populasi dunia, 75 persen perdagangan global, dan 80 persen PDB dunia sehingga langkah-langkah yang diupayakan dalam kegiatan G20 ini akan memiliki dampak yang signifikan terhadap dunia," kata Maudy.

Misalnya, kata dia, restorasi bakau (mangrove) dijadikan upaya konkret untuk pengendalian perubahan iklim global. Lalu inisiatif pengadaan global art and culture recovery fund untuk pemulihan seni dan budaya atau peningkatan literasi dan kemampuan digital dengan G20 toolkits yang dibahas pada pertemuan 3rd Digital Economy Working Group.

"Maka dengan semangat gotong royong dan kolaborasi kita yakin dapat segera bangkit dari pandemi ini bersama-sama tanpa meninggalkan negara mana pun di belakang," kata Maudy.

"Selain itu, semangat kemerdekaan bisa kita salurkan salah satunya dengan berpartisipasi dan mendukung Presidensi G20 Indonesia," ujarnya lagi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement