REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjadi penyedia jasa teknologi pengiriman instan terkemuka di Indonesia, Lalamove mencatatkan pertumbuhan dari sisi mitra bisnis yang didominasi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang lebih 80 persen dari total mitra bisnis. Pertumbuhan tersebut bisa tercapai berkat rangkaian inovasi yang dilakukan perseroan selama setahun kebelakang demi mendukung UMKM.
Managing Director Lalamove Indonesia, Andi M Rizki, mengatakan, UMKM memiliki kontribusi yang besar terhadap perekonomian Indonesia. Hal itu dibuktikan dari data Kementerian Investasi/BKPM yang menyebutkan sekitar 61,97 persen dari total produk domestik bruto (PDB) nasional disumbangkan UMKM pada 2020.
Menurut dia, sampai saat ini pun UMKM tidak bisa dipandang sebelah mata, terlebih pascapandemi seperti sekarang ini dengan pola hidup masyarakat yang makin terdigitalisasi. Kemenkop UKM menyebutkan hingga Februari 2022, sebanyak 17,25 juta UMKM di Indonesia telah terhubung dengan
ekosistem digital.
"Pertumbuhan mitra bisnis Lalamove didominasi oleh tiga sub industri, yakni food and beverages sebesar 44 persen, retail and wholesale dengan angka 39 persen, dan juga healthcare sebesar empat persen. Ketiga industri tersebut memiliki peran penting pada masyarakat dan harus didukung oleh semua pihak dalam menjaga pertumbuhannya," kata Andi dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (18/8/2022).
Menurut dia, momentum 12 Agustus 2022 menjadi hari kebangkitan UMKM untuk kembali menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia. Andi mengatakan, Lalamove Indonesia mengajak seluruh UMKM di Indonesia untuk dapat merdeka dalam melakukan aktivitas usaha tanpa adanya potongan biaya, baik platform fee maupun biaya tambahan lainnya.
Perusahaan yang dipimpinnya telah menyediakan akun bisnis yang dapat diakses untuk mempermudah operasional pengiriman UMKM, seperti akses laporan pengiriman secara langsung, satu akun bisnis yang dapat diakses oleh beberapa operator, dan juga tanda terima secara digital. Sehingga pelaku bisnis tidak perlu khawatir lagi dengan operasional pengirimannya dan dapat fokus untuk mengembangkan bisnis.
Pihaknya menegaskan, komitmen perusahaan menjadi one stop instant delivery solutions bagi UMKM dengan melakukan berbagai inovasi selama setahun terakhir. "Melalui update fitur, seperti pengiriman antarkota secara instan, integrasi API secara gratis, penambahan jenis armada besar hingga ke CDD lima ton, dan juga melakukan ekspansi wilayah layanan hingga ke 14 kota di Pulau Jawa," kata Andi.