Bantul Canangkan Kampung Bijak Sampah Berbasis Teknologi Hijau

Red: Muhammad Fakhruddin

Bantul Canangkan Kampung Bijak Sampah Berbasis Teknologi Hijau (ilustrasi).
Bantul Canangkan Kampung Bijak Sampah Berbasis Teknologi Hijau (ilustrasi). | Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi

REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Komunitas masyarakat Dusun Kanggotan, Desa Pleret, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mencanangkan Kampung Bijak Sampah dengan sistem pengolahan sampah berbasis teknologi hijau atau ramah lingkungan.

Pengasuh Kampung Bijak Sampah, Nur Subiyantoro disela pencanangan mengatakan untuk mengatasi permasalahan sampah, tidak bisa hanya dengan regulasi, atau edaran pemerintah kepada lurah agar sampah tersebut harus selesai di tingkat desa, atau tingkat bawah.

"Akhirnya kita bersama komunitas mencoba pengolahan sampah dengan teknologi luar biasa, karena teknologi ini non-polutan. Ada beberapa teknologi pengolahan dengan sistem pembakaran, tapi muncul masalah baru ketika ada karbondioksida ke udara, ini tidak ada pembakaran, tapi bisa menghasilkan produk luar biasa," katanya, Kamis (18/8/2022).

Dia mengatakan, dengan pengolahan sampah berbasis teknologi hijau ini, selain tidak menimbulkan polusi yang mengganggu kesehatan, produk yang dihasilkan bisa menjadi barang bernilai ekonomis, misal untuk pemecah ombak, bantalan rel kereta, bahkan bisa dibikin untuk relief.

Baca Juga

"Keunggulan di situ, hanya yang jadi masalah kenapa saya bikin kampung bijak sampah adalah budaya masyarakat untuk mengumpulkan sampah, kita punya teknologinya, tapi bahan kadang kurang, karena masyarakat tidak mengelompokkan, tidak meminggirkan plastik-plastik itu untuk dikumpulkan. Ini PR kita," katanya.

Dia mengatakan, kegiatan pengolahan sampah berbasis teknologi hijau bersama dengan komunitas di kampungnya dimulai pada 2019, namun awalnya dilakukan uji coba beberapa kali dan gagal, tapi akhirnya bisa mendapatkan hasil seperti sekarang ini.

"Untuk sementara kita belum menjual produk, karena kita lebih menekankan agar budaya bijak sampah ini yang harus ditegakkan, masyarakat harus melakukan bersama dan menjadikan budaya, ketika itu sudah membudaya, maka persoalan sampah tuntas," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul Ari Budi Nugroho dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan pencanangan Kampung Bijak Sampah Berbasis Teknologi Hijau tersebut, karena bisa menjadi upaya-upaya langkah-langkah dan terobosan dalam mengatasi persoalan sampah di desa.

"Sampah ini kelihatannya sepele, sampah itu barang yang tidak berharga, tetapi ini menyusahkan kita semua kalau kita tidak tahu cara untuk menyelesaikannya. Ini salah satu temuan, salah satu inovasi untuk menyelesaikan permasalahan sampah khususnya sampah anorganik," katanya.

Ia mengatakan, sampah rumah tangga akan menjadi masalah kalau kita semua tidak mulai menyelesaikannya dari sumber sampah, apalagi setiap hari masyarakat atau rumah tangga menghasilkan sampah.

"Bantul dengan jumlah penduduk hampir satu juta jiwa dari potensi sampah yang ditimbulkan itu lebih dari 300 ton sampah per hari, kalau itu tidak dikelola ya nanti akan mencemari lingkungan, ada yang dibuang di saluran, sungai, pinggir jalan, bahkan ada yang dibuang di laut dan sebagainya," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


DLH Surabaya Diminta Tindak Warga yang Buang Sampah di Sungai

Menteri LHK: Sampah Kini Bernilai Ekonomi Tinggi

Hasilkan 24.790 Ton Sampah Perhari, Pemprov Jabar Dorong Digitalisasi Pengelolaan Sampah

Sampah Kota Bandung Meningkat 25 Persen, 70 Persennya Limbah Rumah Tangga

Warga Yogyakarta Diimbau tidak Buang Sampah ke TPS Setiap Ahad

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark