Jumat 19 Aug 2022 09:36 WIB

Sembilan Fakta Menarik tentang Data Scientist

Profesi data scientist sudah tidak asing lagi di era digital seperti saat ini

Red: Christiyaningsih
Profesi data scientist sudah tidak asing lagi di era digital seperti saat ini.
Foto: Istimewa
Profesi data scientist sudah tidak asing lagi di era digital seperti saat ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Profesi data scientist sudah tidak asing lagi didengar. Di era yang serba digital ini, ilmu tentang data science menjadi sangat populer. Data science menggabungkan ilmu matematika, statistika, dan ilmu komputer dengan tujuan untuk menganalisis suatu data baik dengan skala kecil maupun besar.

Profesi ini mengandalkan kemampuan analisis data seperti menggabungkan data dari berbagai sumber dan memastikan konsistensi dataset (data preparation), memilih faktor atau algoritma yang memengaruhi hasil prediksi (data exploration), serta membuat infografis untuk memudahkan para pengambil keputusan dalam memahami data (data visualisation).

Baca Juga

Mengingat beratnya beban pekerjaan yang harus ditanggung seorang data scientist, bukan tanpa alasan profesi ini mendadak booming terutama di kalangan gen Z. Apalagi lowongan data scientist hadir dengan iming-imingi gaji yang cukup besar. Untuk mengenal lebih lanjut, berikut sembilan fakta menarik ulasan tentang data scientist yang berhasil dirangkum dari beberapa sumber.

1. Profesi idaman

Data scientist merupakan profesi paling populer selama tiga tahun terakhir ini. Sebab, profesi ini merupakan salah satu pekerjaan yang paling banyak diminati terutama di era digital. 

2. Data scientist dapat memengaruhi keputusan bisnis

Menjadi seorang data scientist tentunya harus siap mengemban banyak tugas-tugas berat yang berkaitan langsung dengan kemajuan perusahaan. Seorang data scientist menjadi sangat berharga bagi perusahaan karena hasil analisis yang dihasilkan sangat memengaruhi keputusan bisnis yang akan diambil oleh pimpinan.

3. Kebutuhan yang tidak seimbang dengan ketersediaan

Sebuah artikel Harvard Business Review menyebut meskipun profesi data scientist menjadi profesi paling hot dalam 10 tahun terakhir, ironisnya jumlah kebutuhan akan data scientist masih belum bisa tercukupi karena jumlah ketersediaan talent yang sangat terbatas.

4. Pekerjaan data scientist tidak sepenuhnya ‘otomatis’

Dalam kehidupan nyata, data yang akan dijumpai tidak benar-benar dalam keadaan yang 'bersih'. Bahkan ketika data telah dikumpulkan dan dibersihkan dengan seteliti mungkin, beberapa ketidaksesuaian atau error masih mungkin untuk menyelinap pada beberapa titik. Seorang data scientist dituntut harus tahu cara bekerja menggunakan data walaupun terdapat beberapa noise dan bertanggung jawab untuk membersihkan noise-noise tersebut.

5. Data scientist belajar beberapa bahasa pemrograman

Selain mempelajari ilmu statistika dan matematika, data scientist juga harus mempelajari berbagai bahasa pemrograman. Sebagai contoh, bahasa pemrograman Java. Data scientist akan sering menggunakan bahasa ini saat bekerja. Jangan mengatakan dirimu seorang data scientist jika tidak tahu bagaimana cara mengoperasikan bahasa pemrograman tersebut.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement