Jumat 19 Aug 2022 15:14 WIB

Jokowi akan Umumkan Soal Kenaikan Harga Pertalite Pekan Depan

Sampai saat ini subsidi dan kompensasi energi sudah mencapai Rp 502 triliun.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Sejumlah kendaraan antre mengisi BBM jenis Pertalite dan Pertamax di salah satu SPBU (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Sejumlah kendaraan antre mengisi BBM jenis Pertalite dan Pertamax di salah satu SPBU (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wacana terkait jadi tidaknya kenaikan harga jual BBM jenis RON 90, atau Pertalite akan diumumkan oleh Presiden pada pekan depan. Signal kenaikan harga makin menguat dengan dalih APBN yang tak lagi mampu menopang subsidi.

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa pekan depan Presiden akan mengumumkan terkait kebijakan Pertalite. "Minggu depan presiden yang akan umumkan tentang apa dan bagaimana kenaikan harga BBM," ujar Luhut, Jumat (19/8/2022).

Baca Juga

Luhut juga menjelaskan kenaikan harga minyak dunia dan konsumsi Pertalite yang kian meningkat membuat tekanan terhadap APBN. Ia mengatakan sampai saat ini subsidi dan kompensasi energi sudah mencapai Rp 502 triliun.

"Presiden sudah mengindikasikan kita tidak mungkin mempertahankan terus demikian karena BBM kita juga harganya termurah di kawasan dan itu beban buat APBN kita. Kita harus siap siap, karena beban subsidi sudah Rp 502 triliun," ujar Luhut.

Menteri ESDM Arifin Tasrif saat ditemui di Kementerian ESDM pun membenarkan bahwa volatilitas harga minyak dunia membuat pemerintah harus mengambil keputusan dalam harga jual BBM. Kata dia, pemerintah tetap waspada atas lonjakan harga minyak dunia pada kuartal empat ini mengingat demand minyak masih tinggi untuk listrik.

"Terutama di negara yang ada musim dinginnya, permintaannya pasti naik dan akan memengaruhi harga. Kita harus antisipasi ini," ujar Arifin, Jumat (19/8/2022).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement