Jumat 19 Aug 2022 15:45 WIB

Salimah Latih Pengelolaan Konflik Bagi Pengurus

Banyaknya anggota dengan latar belakang berbeda sangat rentan konflik.

Red: Agung Sasongko
Pimpinan Pusat Persaudaraan Muslimah (PP Salimah) melaksanakan Pelatihan Kepemimpinan Pengurus Salimah (PKPS) 2 pada Kamis (18/8) di Jakarta.
Foto: istimewa
Pimpinan Pusat Persaudaraan Muslimah (PP Salimah) melaksanakan Pelatihan Kepemimpinan Pengurus Salimah (PKPS) 2 pada Kamis (18/8) di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pimpinan Pusat Persaudaraan Muslimah (PP Salimah) melaksanakan Pelatihan Kepemimpinan Pengurus Salimah (PKPS) 2 pada Kamis (18/8) di Jakarta. Pelatihan yang mengangkat tema "Kemampuan Mengelola Konflik Optimal, Produktifitas Dakwah Salimah Meningkat" merupakan lanjutan dari PKPS 1 yang diikuti oleh pengurus PP Salimah.

Ketua panitia acara, Unggul Hidayati, mengatakan bahwa pihaknya mengangkat tema pengelolaan konflik dengan pertimbangan banyaknya jumlah pengurus yang tersebar. Salimah yang ada di 34 provinsi, 382 Kabupaten/Kota, 1907 Kecamatan dan 706 Kelurahan/desa dan 1 PSLN (Taiwan) memiliki sekitar 8000 pengurus dan lebih dari 2 juta anggota. Banyaknya anggota organisasi dengan latar belakang yang berbeda-beda memungkinkan terjadinya konflik.

Baca Juga

"Jika sebuah konflik di suatu organisasi dapat dikelola dengan baik menggunakan manajemen konflik, maka konflik akan dapat dipecahkan secara sistematis dan akan mendapat dampak yang positif untuk memperkuat hubungan kerjasama, meningkatkan kepercayaan diri, dan meningkatkan harga diri." Demikian disampaikan Unggul yang merupakan Ketua Departemen Pengembangan Wilayah dan SDM PP Salimah.

Manajemen konflik dilakukan agar tidak menyebabkan hal negatif seperti perpecahan, permusuhan, dan persaingan yang tidak sehat. Hal negatif tersebut dapat memicu dampak lanjutan yang membuat tidak nyaman di pekerjaan sehingga produktivitas akan menurun.

PKPS juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pengurus tentang dapur organisasi, AD/ART dan GBHO. Melalui topik Membahas Dapur Organisasi, diharapkan akan terbentuk internalisasi tentang orientasi organisasi sehingga pengurus mampu mengimplementasikan haluan organisasi dalam program kegiatan.

Ketua Umum Salimah, Etty Praktiknyowati, menyampaikan dua hal yang perlu diperhatikan oleh pengurus, yaitu kinerja dan teamwork.

"Kinerja Salimah dianggap baik jika masyarakat mengakui manfaatnya. Jadi, bukan kita yang menganggap baik, tetapi masyarakat yang mengakuinya. Oleh karena itu, perlu soliditas yang mampu mengemas kehadiran Salimah dalam kegiatan-kegiatan yang menarik dan mudah," ungkap Etty.

PKPS kali ini menghadirkan 2 pembicara, yaitu Reny Anggraeny (Ketua II PP Salimah) dan Aang Kunaefi dari TRUSCO.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement