REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Harry Kane telah mencapai sepuluh tahun debutnya di Liga Premier. Merayakan debutnya tersebut Kane mengadakan tanya jawab melalui akun Instagramnya.
Kane mengunggah foto sebelum melakukan interaksi dengan penggemarnya. Foto tersebut adalah aksi dia di lapangan dan bersyukur atas debutnya tersebut.
"Hari ini adalah sepuluh tahun sejak debut Liga Premier saya, sayap punya waktu luang untuk saja menjawab beberapa pertanyaan," tulis Kane dalam Instagram seperti dilansir dari laman Sport Bible.
Kane kemudian mendapatkan pertanyaan tentang bek terberat yang pernah dihadapinya sejauh ini. Dia pun menyebut John Terry, mantan bintang Inggris dan Chelsea sebagai bek terberat.
Selain itu, Kane pun menyebut pemain Italia, Giorgio Chiellini sebagai bek terberat yang dihadapinya. Saat ini Chiellini bermain di MLS.
"Ada beberapa pemain yang paling sulit saya hadapi dalam karir saya," kata Kane.
"Awal menghadapi John Terry, dia adalah bek yang cerdas, tahu dimana harus meletakkan posisinya, tahu bagaimana menghentikan saya berlari, jadi itu adalah pembelajaran yang bagus," kata Kane.
Terry memiliki karir yang cemerlang bersama Chelsea. Dia tampil di 717 laga untuk Chelsea dan mencetak 67 gol. Terry pun memberikan lima gelar Liga Premier, lima Piala FA, tiga Piala Liga, dua Community Shield, satu trofi Liga Champions dan satu trofi Liga Europa.
"Kemudian ada Chiellini, saya jelas bermain melawannya ketika tim (timnas Inggris) melawan Italia dan (Tottenham Hotspurs) melawan Juventus. Dia sangat pintar, kuat, dan fisik yang bagus," kata Kane.
Kane kemudian mendapatkan pertanyaan lain dalam Instagramnya. Salah satunya adalah bagaimana rasanya bermain dengan Son Heung Min yang dijawab Kane sebagai pemain yang fantastis.
Ketika ditanya soal pemain terbaik yang pernah menjadi satu timnya, Kane pun memiliki Wayne Rooney. Pencetak gol terbanyak Inggris sepanjang masa.
Sesi tanya jawab pun ditutup dengan komentar dia soal Piala Dunia 2022. Dia pun berterima kasih dengan pertanyaan yang dikirimkan oleh para penggemar padanya.
