REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Peminat motorsport di Indonesia cukup tinggi. Hal ini terlihat dari seringnya Indonesia dipilih jadi beragam ajang balap berskala internasional.
Diharapkan, hal ini juga memberi motivasi kepada masyarakat Indonesia agar tak hanya jadi penonton tapi juga bisa terlibat langsung jadi pebalap. Atlet balap Indonesia, Rifat Sungkar mengatakan, terdapat sejumlah hal agar masyarakat Indonesia terutama generasi muda bisa tampil cemerlang dalam dunia balap.
"Jika ingin terjun dalam balap, kita harus tangguh dan bisa mengatur strategi kehidupan. Karena, setiap orang pasti siap menang tapi tidak semua orang siap kalah dan siap untuk bangkit lagi," kata Rifat dalam PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) media interview di Tangerang, Banten, beberapa waktu lalu.
Artinya, lanjut dia, setiap pebalap harus bisa menikmati setiap proses baik itu dalam kondisi yang sesuai ekspektasi atau di luar ekspektasi.
"Langkah berikutnya adalah setiap pebalap harus konsisten untuk terus melakukan yang terbaik dalam setiap kesempatan," ujarnya. Mengingat, setiap hal dalam kehidupan ini termasuk dalam dunia balap tak ada yang instan.
Berdasar pengalaman pebalap yang juga jadi Brand Ambassador Mitsubishi Motors Indonesia tersebut, seorang pebalap harus bisa bertahan menekuni motorsport selama tiga hingga lima tahun untuk memantapkan prestasi yang optimal.
Sembari melakukan seluruh hal itu, ia juga menyarankan agar pebalap menyiapkan roadmap. Sehingga, pebalap bisa melalui jenjang prestasi yang terarah sesuai dengan passion dan potensinya.
Soal kiprah terkini, pebalap yang mengawali karir pada 1998 ini sendiri akan kembali tampil bersama Mitsubishi dalam ajang balap bergengsi. Ajang yang akan ia perjuangkan pada November 2022 itu adalah Asia Cross Country Rally (AXCR) 2022 yang digelar di Thailand.
Dalam ajang itu, RIfat akan terjun menggunakan mobil Triton Ralliart. "Ajang ini menjadi kesempatan emas untuk kita belajar, ini rally yang belum pernah kita ikuti namun cocok dengan sebagian besar karakter kawasan Asia Pasifik karena banyak hutan dan track lumpur,” ucapnya.