Sabtu 20 Aug 2022 05:22 WIB

Djanur Kecewa Persikabo 1973 Harus Telan Kekalahan Pertama

Djanur kian kecewa setelah tim asuhannya kebobolan lima gol oleh Persita.

Pelatih Persikabo 1973, Djadjang Nurdjaman (kanan) bersama pemainnya Ryan Wiradinata memberikan keterangan pers.
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Pelatih Persikabo 1973, Djadjang Nurdjaman (kanan) bersama pemainnya Ryan Wiradinata memberikan keterangan pers.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Persikabo 1973, Djadjang Nurdjaman, atau yang bisa dipanggil Djanur, mengaku kecewa timnya harus menelan kekalahan pertama di Liga 1 Indonesia musim ini. Persikabo ditekuk Persita Tangerang 3-5 pada pekan ke-5 Liga 1 di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Jumat (19/8/2022).

Berbicara seusai pertandingan pada sesi konferensi pers, Jumat, Djanur menjelaskan ini merupakan hasil yang tidak bagus, terlebih timnya kebobolan lima gol.

Baca Juga

"Menanggapi hasil pertandingan malam ini, tentunya ini hasil tidak bagus buat kami Persikabo, satu yang mengecewakan adalah pertama kali kalah dan tidak tanggung-tanggung gawang kami kemasukan lima gol, walaupun kami sempat membalas tiga," ujar Djanur.

Selain itu, Djanur menjelaskan Persikabo 1973 gagal memenuhi target untuk mencuri poin di kandang Persita dan menilai Laskar Pendekar Cisadane memang tampil lebih baik dibanding timnya.

"Tapi tetap kami kalah pada pertandingan hari ini, target kami tidak tercapai untuk meraih poin di kandang Persita dan saya juga sekaligus mengucapkan selamat kepada Persita yang telah memenangkan pertandingan malam hari ini dan kami akui malam ini Persita tampil lebih bagus," terang Djanur.

Pelatih asal Majalengka itu menjelaskan, pada pertandingan hari ini Persikabo 1973 tidak bisa tampil sesuai skema yang diharapkan dan keluar dari rencana yang telah dirancang.

Selain itu, ia juga menilai hampir semua pemainnya pada pertandingan ini tidak tampil dengan kemampuan terbaik dan ia tidak menyalahkan lini belakangnya, meski kebobolan lima gol. "Secara keseluruhan kami bermain tidak cukup bagus dan keluar dari skema yang seperti kita peragakan selama ini," jelas Djanur.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement