REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Johnny G Plate, menepis isu bahwa kedatangan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh ke Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat (19/8) untuk berpamitan dengan Presiden Jokowi dari kabinet lantaran beda arah perjuangan di Pilpres 2024. Sebaliknya, Johnny menegaskan, hubungan keduanya makin solid.
"Relasi antara Nasdem dan Presiden makin solid," kata Johnny kepada Republika, Sabtu (20/8).
Johnny mengungkapkan, pertemuan Surya Paloh dengan Presiden Jokowi adalah untuk mendiskusikan tentang penyelenggaraan negara di tengah tantangan dunia global saat ini. Topik bahasan antarkeduanya lebih mengutamakan pembicaraan terkait kehidupan kebangsaan dan profile politik nasional, serta strategi menjaga konsolidasi demokrasi yang lebih matang dan lebih sehat.
"Topik itu yang menjadi porsi tokoh tokoh nasional sedangkan masalah portofolio kabinet menjadi domain Presiden yang dari waktu ke waktu selalu dihormati oleh pimpinan Nasdem," ujarnya.
Terkait koalisi pilpres, Johnny mengaku, Partai Nasdem tak ingin terburu-buru mengambil keputusan. Menurutnya, hal tersebut biar terjadi secara mengalir dan dinamis.
"Koalisi Gerindra PKB belum ada cawapres, KIB belum ada Paslon Pilpres, mengapa Nasdem diminta harus terburu-buru? Mengalir secara cair dan dinamis saja," ungkapnya.
Sebelumnya Sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate membenarkan adanya pertemuan Surya Paloh dan Jokowi di Istana Merdeka selama dua jam. Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic), Ahmad Khoirul Umam, menilai, pertemuan tersebut dilakukan dalam rangka untuk berpamitan dengan Presiden Jokowi.
"Informasi yang beredar kemarin itu Pak Surya Paloh bertemu dengan presiden di Istana, dan muncul sejumlah informasi bahwa pertemuan tersebut meskipun diklaim oleh temen-temen Nasdem itu adalah sebuah pertemuan rutin. Tetapi, konon kabarnya itu adalah sebuah pertemuan yang menyampaikan sejumlah informasi yang cukup valid yang intinya adalah sebagai sebuah bentuk pamitan secara politik sebagai penegasan dari titik beda dari arah perjuangan menuju 2024 mendatang," kata Khoirul Umam dalam diskusi daring, Sabtu (20/8).
Menurut Khoirul Umam, jika informasi itu benar, maka besar kemungkinan koalisi yang dimotori Nasdem, Demokrat dan PKS diprediksi akan segera dideklarasikan dalam waktu dekat. "Oleh karena itu, ini harus dimaintenance," ucapnya.