REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI – Dinas Kesehatan (Dinkes) Manokwari, Papua Barat, menyatakan banyak penderita Tuberkulosis (TB) disinyalir tidak disiplin untuk minum obat sehingga berisiko tinggi untuk menularkan TB ke orang lain. Padahal, penderita yang putus minum obat berisiko tinggi untuk menularkan TB ke orang lain.
Kepala Seksi Penyakit Menular Dinas Kesehatan Manokwari Rahimi menjelaskan, kondisi itu menyebabkan sulitnya memberantas TB di Kabupaten Manokwari. "Mereka disiplin minum obat karena hanya obat yang bisa menyembuhkan dan bukan ramuan," ujar dia, Sabtu (20/8/2022).
Ia mengajak untuk memeriksakan diri di Puskesmas maupun rumah sakit jika mengalami gejala batuk terus-menerus selama dua pekan. Pengobatan TB dipastikan gratis selama penderita rajin meminum obat yang diberikan.
Dinkes Manokwari selama ini terus menjaring data penderita TB melalui Puskesmas yang tersebar di seluruh distrik di Manokwari termasuk melalui rumah sakit umum. Rahimi menyatakan, penderita TB di Manokwari merata di semua distrik.
Namun, Puskesmas Sanggeng di Distrik Manokwari Barat banyak mencatat kasus TB lantaran Puskesmas itu banyak menerima sampel dari Puskesmas lain untuk diperiksa. "Puskesmas Sanggeng banyak mencatat penderita TBC lantaran berada di tengah kota yang banyak penduduk," sebut dia.
Hingga Agustus 2022, empat fasilitas kesehatan di Distrik Manokwari Barat mencatat ada 47 kasus TB yang dilaporkan ke Puskesmas Amban, 72 kasus di Puskesmas Sanggeng, 61 kasus di Puskesmas Wosi dan 7 kasus dilaporkan di RSUD Manokwari. Sementara itu, Puskesmas Nuni di Distrik Manokwari Utara mencatat 4 kasus.
Puskesmas Masni di Distrik Masni mencatat 3 kasus TB, Puskesmas Macuan mencatat 0 kasus dan Puskesmas Mowbja mencatat 5 kasus. Di Distrik Manokwari Timur, Puskesmas Pasir Putih mencatat 9 kasus dan Puskesmas Mansinam mencatat 0 kasus.
Sementara Puskesmas Sowi di Distrik Manokwari Selatan mencatat 23 kasus dan Puskesmas Maripi mencatat 22 kasus. Puskesmas Warmare di Distrik Warmare mencatat 10 kasus, Puskesmas Prafi di Distrik Prafi mencatat 17 kasus. Puskesmas Tanah Rubuh di Distrik Tanah Rubuh mencatat 3 kasus dan terakhir Puskesmas Sidey di Distrik Sidey mencatat 15 kasus.
Rahimi mengharapkan, penderita TB mengajak keluarganya ataupun kerabat yang sering kontak erat untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.