REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) berkolaborasi dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan Perum Bulog menyediakan 4.000 paket sembako murah dalam Pasar Rakyat dan Bazar Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tahun 2022 yang digelar Kementerian BUMN di Banda Aceh. Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, Pasar Rakyat dan Bazar UMKM BUMN digelar untuk meningkatkan daya beli masyarakat karena terdampak pandemi Covid-19. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kehadiran negara melalui BUMN untuk masyarakat.
"Dengan adanya kegiatan ini semoga dapat memberi manfaat langsung kepada masyarakat. Pelaku UMKM juga diundang untuk mengkoordinasikan program BUMN,” terangnya.
Sembako di Pasar Rakyat tersebut dijual seharga Rp 55 ribu per paket yang berisi lima kilogram beras, satu liter minyak goreng, dan satu kilogram gula pasir. Staf Ahli Wali Kota Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Alizar, yang mewakili Wali Kota Banda Aceh mengapresiasi kegiatan ini. Sebab, kegiatan tersebut membantu memenuhi kebutuhan pokok bagi masyarakat maupun pelaku usaha.
“Kami berterima kasih kepada Kementerian BUMN karena dengan adanya Pasar Rakyat dan Bazar UMKM BUMN ini dapat membantu masyarakat dan membuka peluang bagi UMKM di Banda Aceh. Semoga dapat berlanjut untuk tahun berikutnya. Saya berharap dengan adanya kegiatan ini dapat membantu dan bermanfaat bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokoknya,” ujarnya.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Aceh Parulian Noviandri berharap adanya program sembako murah dapat mendorong daya beli masyarakat setelah terpukul karena pandemi Covid-19. "BUMN memiliki peran dalam menggerakan roda perekonomian. Melalui acara ini, PLN melakukan langkah nyata membantu masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19," terangnya.
Salah satu UMKM binaan PLN, Zaky Ardhiansyah pemilik usaha kopi Meulawi, menyatakan dirinya bisa mengembangkan bisnis kopi berkat bantuan sarana promosi yang ditawarkan oleh PLN. “Alhamdullilah produk saya kini sudah bisa dinikmati sampai ke Jepang. Akhirnya saya juga bisa memiliki lahan untuk kebun kopi saya sendiri. Mimpi saya masih banyak, salah satunya membantu anak yatim yang ada di Banda Aceh ini untuk bisa membuka bisnis kopi mereka sendiri,” tutur Zaky.