Ahad 21 Aug 2022 17:01 WIB

Telkom Sebut Data Pelanggan IndiHome yang Disebut Bocor tidak Valid

"Temuan awal data itu hoaks dan tidak valid," kata Ahmad Reza.

Indihome.
Foto: wikipedia
Indihome.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perwakilan Telkom Group menyatakan data-data IndiHome yang diduga bocor tidak valid. Namun, perusahaan telekomunikasi milik negara itu menyatakan tetap melakukan pemeriksaan atas data-data tersebut.

"Kami dari pagi sudah dan terus melakukan pengecekan dan investigasi mengenai keabsahan data-data tersebut. Temuan awal data itu hoaks dan tidak valid," kata Senior Vice President Corporate Communication and Investor Relation, Telkom, Ahmad Reza, Ahad (21/8/2022).

Baca Juga

Berdasarkan penyelidikan awal, Telkom menyatakan mereka tidak pernah memberikan email untuk pelanggan IndiHome dan bahwa domain alamat mereka adalah @telkom.co.id. Penyelidikan terhadap sekitar 100 ribu sampling menunjukkan data nomor induk kependudukan (NIK) tidak cocok.

"Di internal Telkom sendiri, data-data pelanggan sulit diakses mengingat ada enkripsi dan firewall yang berlapis," kata Reza.

Menurut Telkom, jumlah pelanggan IndiHome saat ini ada delapan juta. Peretas mengklaim mengantongi 26 juta histori browsing.

Dia menyatakan, histori browsing tersebut bukan berasal dari internal Telkom, melainkan dari situs lain. "Ada kemungkinan data-data histori browsing diretas karena mengakses situs-situs terlarang. Sebaiknya memang kita semua bijak menggunakan akses internet dan waspada terhadap situs-situs terlarang karena bisa saja mengandung malware," kata Reza.

Dalam keterangan terpisah, Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan sedang mendalami dugaan data pelanggan IndiHome bocor. Kementerian akan segera memanggil manajemen Telkom untuk dimintai keterangan soal insiden ini.

"Kementerian Kominfo akan segera mengeluarkan rekomendasi teknis untuk peningkatan pelaksanaan pelindungan data pribadi Telkom, dan di saat bersamaan berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)," kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan.

Beredar informasi di media sosial bahwa 26 jutaan data histori browsing pelanggan IndiHome bocor, termasuk diantaranya Kartu Tanda Penduduk (KTP), email, nomor ponsel, kata kunci, domain, platform, dan URL.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement