Senin 22 Aug 2022 03:28 WIB

Pandemi Mereda, Penjual Buku Tepi Sungai Seine Paris Kembali Berjualan

Bisnis penjualan buku di tepi Sungai Seine telah dimulai sejak abad ke-16

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Sejumlah orang menikmati sinar matahari di sepanjang tepi sungai Seine pada akhir pekan. Bisnis penjualan buku di tepi Sungai Seine telah dimulai sejak abad ke-16. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE / Julien de Rosa
Sejumlah orang menikmati sinar matahari di sepanjang tepi sungai Seine pada akhir pekan. Bisnis penjualan buku di tepi Sungai Seine telah dimulai sejak abad ke-16. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Mantan pelaut Rachid Bouanou membuka peti kayu hijau besar yang dipasang di dinding yang menghadap ke Sungai Seine di jantung kota Paris. Dengan hati-hati meletakkan buku-buku bekas yang dia simpan di sana untuk dijual kepada pengunjung yang berlalu lalang.

Turis kembali ke ibu kota Prancis. Bagi para penjual buku di tepi sungai yang dikenal sebagai "bouquinistes" di Prancis, ini adalah akhir dari kekhawatiran. Mereka khawatir pandemi Covid-19 mungkin akan mengakhiri bisnis yang sudah ada sejak abad ke-16 itu.

Baca Juga

Bahkan ada 18 penjual buku tepi sungai baru di sepanjang sekitar tiga kilometer sepanjang tanggul sungai. Bouanou yang sebelumnya menjadi mekanik di kapal nelayan adalah salah satunya.

"Dulu saya seorang pelaut tapi saya selalu menyukai buku, buku yang indah, dan saya berpikir mengapa tidak membagikan semangat ini dan membagikan buku dan penulis yang saya cintai dengan orang lain. Kami membantu orang menemukan buku, penulis baru," katanya sambil tersenyum lebar.

Dekat lapak Bouanou, Jan dan Maria-Aida Vandemoortele dari Bruges, Belgia dengan senang hati menelusuri buku-buku tua dan surat kabar yang dijual dari para bouquinistes. "Hanya di Paris Anda mendapatkan kios-kios ini dengan buku-buku bagus," kata sosok berusia 68 tahun itu.

"Kami baru saja melihat majalah Time sejak kami lahir, jadi seseorang menyimpan ini selama 60 tahun, ya ampun, ini luar biasa," ujarnya.

Tempat penjual buku ini dialokasikan untuk periode per lima tahun oleh dewan kota. Penjual buku tidak membayar sewa tetapi harus buka setidaknya empat hari seminggu dan pada waktu normal.

Bouanou dan 17 penjual baru lainnya telah disetujui baru-baru ini sehingga totalnya menjadi sekitar 230 pedagang. Penambahan penjual buku tepi sungai ini menjadi yang pertama sejak 2019, sebelum pandemi membuat turis lokal dan asing menjauh.

"Hidup akhirnya kembali normal," kata Jerome Callais yang mengepalai asosiasi penjual buku.

"Kami baru saja mengalami dua tahun pandemi dengan kurungan yang membuat aktivitas kami terhenti. Sekarang turis kembali dan penjual buku baru mulai berdatangan," ujarnya.

Kios buku di tepi sungai bukan hanya menarik untuk turis. “Sangat menggembirakan penjual baru telah tiba. Itu pertanda bahwa para penjual buku di tepi Seine tidak akan hilang. Ini salah satu hal yang paling indah tentang Paris," kata warga Paris berusia 27 tahun, Kubilai Iksel.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement