REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan menjadikan wilayah ini menjadi destinasi wisata kelas internasional dengan berbasis potensi budaya lokal. Bupati Sunaryanta berharap Gunungkidul bisa menjadi destinasi wisata kelas internasional.
"Bali memang bisa menjadi tolak ukur pengembangan pariwisata di Gunungkidul. Namun demikian, kami optimistis mampu mengembangkan kekhasannya sendiri. Salah satunya dengan mengembangkan potensi kebudayaan lokal," kata Sunaryanta.
Ia mengatakan kesenian dan kebudayaan di Gunungkidul begitu kaya dan bisa dijadikan karakteristik tersendiri untuk promosi wisata. "Warga Gunungkidul juga tidak hanya bergantung pada pariwisata, tapi juga sektor lain seperti pertanian hingga UMKM," kata Sunaryanta.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Muhammad Arif Aldian mengatakan "Gunungkidul the next Bali" merupakan judul buku yg ditulis oleh Cyrilus dan penulis lainnya. Pemilihan judul buku oleh penulis ini menarik bagi Gunungkidul untuk memudahkan mendapatkan citra pariwisata yang diminati wisatawan.
Sebagaimana Bali yang memiliki kekuatan daru sisi budaya yang menjadi daya dukung pariwisata, Gunungkidul juga memiliki budaya yang kuat dan terpelihara seperti budaya merti desa atau rosulan, tarian tradisional, makanan khas tradisional, hingga rumah tradisional.
"Ini merupakan unique selling point tentu tidak ditemukan di tempat lain," katanya.
Oleh karena itu, adat istiadat yang merupakan potensi wisata budaya tak berwujud serta potensi wisata budaya berwujud lainnya seperti rumah adat harus dilestarikan sebagai jati diri atau identitas Gunungkidul.
"Potensi budaya lokal akan menjadi daya magnet pengembangan pariwisata berbasis budaya," katanya.