REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) memulai latihan militer bersama tahunan pada Senin (22/8/2022). Latihan musim panas yang berganti nama menjadi Ulchi Freedom Shield dijadwalkan berakhir pada 1 September.
Keputusan latihan bersama ini terjadi setelah Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol yang menjabat pada Mei berjanji untuk menormalkan latihan gabungan. Dia pun ingin meningkatkan pencegahan terhadap Korea Utara.
Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan, sekutu akan menggelar 11 program pelatihan lapangan, termasuk satu di tingkat brigade yang melibatkan ribuan tentara musim panas ini. Untuk lebih baik melawan ancaman rudal Korea Utara yang semakin meningkat yang menargetkan ibu kota Korea Selatan, pemerintah akan meningkatkan kemampuan deteksi rudal dan mendorong penyebaran awal sistem pencegat baru.
Latihan bersama telah diperkecil dalam beberapa tahun terakhir karena Covid-19. Ditambah lagi, pemerintahan pendahulu Yoon berusaha untuk memulai kembali pembicaraan dengan Pyongyang yang menilai latihan antara Seoul dan Washington sebagai latihan untuk invasi.
Korea Utara menembakkan dua rudal jelajah dari kota pantai barat Onchon pekan lalu. Peringatan ini muncul setelah Korea Selatan dan AS memulai pelatihan awal untuk latihan tersebut.
Pyongyang telah melakukan uji coba rudal dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya tahun ini. Dikabarkan negara itu pun siap untuk melakukan uji coba nuklir ketujuh setiap saat.
Yoon mengatakan, pemerintahnya bersedia memberikan bantuan ekonomi jika Pyongyang mengambil langkah menuju denuklirisasi. Namun, Korea Utara telah menolak tawarannya, secara terbuka mengkritiknya.
AS, Korea Selatan, dan Jepang berpartisipasi dalam latihan pertahanan rudal balistik baru-baru ini di lepas pantai Hawaii. Latihan semacam itu yang pertama sejak 2017, ketika hubungan antara Seoul dan Tokyo mencapai titik terendah dalam beberapa tahun.