Senin 22 Aug 2022 11:35 WIB

Bio Farma: Indovac Jadi Nama Vaksin BUMN

Nama Indovac tersebut diberikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir. Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengatakan vaksin yang dikembangkan BUMN telah memiliki nama yakni Indovac atau Indonesia Vaccine. Honesti menyampaikan nama vaksin tersebut diberikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Foto: ANTARA/M Agung Rajasa
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir. Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengatakan vaksin yang dikembangkan BUMN telah memiliki nama yakni Indovac atau Indonesia Vaccine. Honesti menyampaikan nama vaksin tersebut diberikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengatakan vaksin yang dikembangkan BUMN telah memiliki nama yakni Indovac atau Indonesia Vaccine. Honesti menyampaikan nama vaksin tersebut diberikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kita lagi mengembangkan vaksin Covid, sementara kan namanya vaksin BUMN, tapi sebulan yang lalu sudah dikasih nama oleh Pak Presiden namanya Indovac, Indonesia vaccine," ujar Honesti saat acara Ngopi Bareng BUMN di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (22/8/2022).

Baca Juga

Honesti menyampaikan, pengembangan vaksin merupakan wujud komitmen BUMN farmasi dalam memperkuat ketahanan sektor kesehatan dalam negeri. Honesti menyebut Indovac merupakan kerja sama dengan Baylor College of Medicine (BCM) dengan vaksin yang berbasis rekombinan.

"Kita sudah hampir selesai, sedang registrasi di Badan POM, hasilnya alhamdulilah kalau berdasarkan data yang kita kumpulkan selama uji klinis, terlibat lebih dari tiga ribu relawan menunjukan hasilnya sangat menjanjikan," ucap Honesti.

Honesti menargetkan, Indovac dapat memperoleh Izin Penggunaan Darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan POM pada awal atau pertengahan September.

"Ini yang sedang kita kembangkan, insya Allah mudah-mudahan awal atau pertengahan September kita akan segera dapatkan EUA-nya dari BPOM sehingga nanti Indonesia benar-benar mandiri dan kita bisa produksi sendiri," kata Honesti menambahkan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement