Selasa 23 Aug 2022 01:00 WIB

Pelayaran Antarpulau di Maluku Dihentikan Akibat Gelombang Tinggi

Penghentian pelayaran antarpulau di Ambon sudah tiga hari berturut

Red: Nur Aini
Gelombang tinggi. Ilustrasi Balai pengelola transportasi darat (BPTD) Provinsi Maluku mengatakan selama Agustus, pihaknya sudah tiga hari berturut-turut menghentikan pelayaran antarpulau Galala, Ambon, ke Namlea akibat gelombang tinggi.
Foto: 2space.net
Gelombang tinggi. Ilustrasi Balai pengelola transportasi darat (BPTD) Provinsi Maluku mengatakan selama Agustus, pihaknya sudah tiga hari berturut-turut menghentikan pelayaran antarpulau Galala, Ambon, ke Namlea akibat gelombang tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Balai pengelola transportasi darat (BPTD) Provinsi Maluku mengatakan selama Agustus, pihaknya sudah tiga hari berturut-turut menghentikan pelayaran antarpulau Galala, Ambon, ke Namlea akibat gelombang tinggi.

"Sudah tiga hari berturut-turut dengan hari ini. Sama seperti waktu bulan lalu yang 5 hari berturut-turut, Kondisi nya serupa," kata Kepala BPTD Maluku, Handa Lesamana, di Ambon, Senin (22/8/2022).

Baca Juga

Menurut Handa, cuaca buruk pada Senin ini mengakibatkan gelombang tinggi di sebagian besar perairan Buru sehingga pelayanan kapal penyeberangan Galala ke Namlea masih belum bisa beroperasi.

"Semoga segera membaik cuaca dan gelombangnya, dan semoga saja bulan ini tidak sampai lima hari berturut-turut," katanya.