Senin 22 Aug 2022 17:15 WIB

Rusia: Konflik Berkepanjangan di Ukraina Sulitkan Solusi Diplomatik

Konflik berkepanjangan di Ukraina semakin menyulitkan pencarian solusi diplomatik.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Sebuah kawah dari serangan roket Rusia Jumat malam terlihat di sebelah rumah yang rusak di Kramatorsk, wilayah Donetsk, Ukraina timur. Konflik yang berkepanjangan di Ukraina akan semakin menyulitkan pencarian solusi diplomatik
Foto: AP/David Goldman
Sebuah kawah dari serangan roket Rusia Jumat malam terlihat di sebelah rumah yang rusak di Kramatorsk, wilayah Donetsk, Ukraina timur. Konflik yang berkepanjangan di Ukraina akan semakin menyulitkan pencarian solusi diplomatik

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA – Wakil Tetap Rusia untuk Kantor PBB di Jenewa Gennady Gatilov mengatakan, konflik yang berkepanjangan di Ukraina akan semakin menyulitkan pencarian solusi diplomatik. Terkait hal itu, dia turut menyoroti langkah Barat yang terus memasok persenjataan untuk Kiev.

"Semakin konflik berlangsung, semakin sulit untuk memiliki solusi diplomatik," kata Gatilov dalam sebuah wawancara dengan Financial Times, dikutip laman kantor berita Rusia, TASS, Senin (22/8/2022).

Baca Juga

Gatilov mengungkapkan, sejauh ini dia belum melihat kemungkinan terjadinya kontak diplomatik antara para pihak yang terlibat konflik. Dia pun menyinggung tentang tekad Ukraina dan sejumlah negara Barat untuk bertempur hingga prajurit Ukraina terakhir. Menurutnya, dukungan militer Barat yang terus belanjut untuk Kiev adalah bukti lain dari hal tersebut.

Konflik Rusia-Ukraina sudah berlangsung sejak 24 Februari lalu. Hingga kini, kedua negara memang masih belum menunjukkan tanda-tanda akan terlibat dalam negosiasi damai atau gencatan senjata.

Bulan lalu Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan, tak logis bagi negaranya untuk mengadakan pembicaraan damai dengan Ukraina dalam situasi seperti sekarang. Menurut dia, Kiev belum menunjukkan iktikad untuk melakukan pembicaraan. “Tidak masuk akal dalam situasi saat ini,” kata Lavrov saat ditanya jurnalis dari media pemerintah Rusia tentang pembicaraan damai dengan Ukraina pada 20 Juli lalu.

Lavrov mengungkapkan, kontak antara Rusia dan Ukraina sebagian besar telah terhenti sejak pertengahan April lalu. Menurut dia, sedari putaran pertama pembicaraan dengan Ukraina, Kiev tidak memiliki keinginan untuk membahas apa pun secara sungguh-sungguh. “Mereka tidak akan pernah bisa mengartikulasikan apa pun yang pantas mendapat perhatian serius dari orang-orang yang serius. Kami sudah mengetahuinya,” ujar Lavrov.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement