Senin 22 Aug 2022 17:18 WIB

Rugi Ratusan Miliar, Korban Robot Trading NET89 Gelar Demo

Ada nasabah robot trading sampai lumpuh memikirkan uang ratusan juta yang tak jelas.

Korban robot trading gelar aksi di depan kantor PT Simbiotik Multitalenta Indonesia (PT SMI), kawasan Foresta BSD, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Senin (22/8/2022).
Foto: Istimewa
Korban robot trading gelar aksi di depan kantor PT Simbiotik Multitalenta Indonesia (PT SMI), kawasan Foresta BSD, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Senin (22/8/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah nasabah mewakili ratusan orang yang menjadi korban investasi robot trading forex dengan nama dagang NET89 menggelar aksi protes meminta pengembalian dana mereka yang nominalnya total mencapai Rp 300 miliar di depan kantor PT Simbiotik Multitalenta Indonesia (PT SMI), kawasan Foresta BSD, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Senin (22/8/2022).

Massa yang mengenakan kaus putih sudah berkumpul di kantor pusat NET89 dan membentangkan poster. Salah satu nasabah NET89, Linda mengaku, kedatangannya untuk meminta uang yang diinvestasikan bisa kembali. Pasalnya, sudah lebih dari tujuh bulan, perusahaan tersebut tidak memberikan kejelasan tentang nasib uang yang sudah mereka investasikan.

Bahkan, Linda menerangkan, ada kawannya yang ikut berinvestasi mengalami kelumpuhan karena memikirkan nasib uang ratusan juta rupiah yang tak kunjung jelas. "Bahkan sampai ada yang meninggal dunia karena hingga saat ini nasib uang 5.000 sampai 8.000 dolar AS milik orang tersebut, belum jelas nasibnya," kata Linda di lokasi.

Dalam siaran pers, Senin, Salah satu kuasa hukum Tim Advokasi Korban Net 89, Evelin D Hutagalung, menjelaskan, sejak diluncurkannya konsep robot trading melalui penjualan eBook yang dikemas dalam sistem penjualan berjenjang (multi level marketing), dalam pelaksanaannya seolah-olah (NET89) bekerja sama dengan beberapa broker. Dimulai dari Max Global, Global Premier, Zen Trade, dan BethleAsterFx, serta dilengkapi dengan broker HotForex yang khusus melayani nominal tertentu.  

Untuk melakukan trading, kata dia, setiap member yang sudah membeli eBook baik yang tipe beginner maupun professional, diberikan robot yang siap pakai secara gratis. Robot tersebut dikoneksikan ke masing-masing broker yang seolah-olah melakukan eksekusi 'buy' dan 'sell' setiap ada kesempatan.

"Banyak pihak yang jadi tertarik dan ikut serta menjadi member NET89, sehingga menaikan perolehan pengumpulan dana oleh pihak PT SMI yang mana dana tersebut sebagiannya adalah milik dari mereka yang tergabung dalam Komunitas Korban NET89," tutur Evelin.

Pemerintah melalui Satgas Waspada Investasi (SWI) sudah menghentikan seluruh kegiatan robot trading, termasuk NET89. Menurut Evelin, manajemen NET89 menyampaikan untuk menghentikan semua aktivitas trading, sebagai langkah untuk mendukung program pemerintah tersebut. "Sehingga sejak saat itu seluruh proses trading, top up, withdrawal tidak bisa dilakukan lagi oleh para member," kata Evelin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement