Senin 22 Aug 2022 19:15 WIB

Korsel dan AS Mulai Latihan Militer Terbesar di Tengah Ancaman Korut

Korea Selatan dan Amerika Serikat memulai latihan militer gabungan terbesar.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Dalam foto ini disediakan oleh Kementerian Pertahanan Korea Selatan, jet tempur Angkatan Udara AS dan Korea Selatan termasuk pesawat tempur siluman F-35A Korea Selatan – dan jet tempur F-16 AS, terbang dalam formasi selama latihan bersama pada hari Selasa, 7 Juni 2022 Militer Korea Selatan dan A.S. menerbangkan 20 jet tempur di atas laut barat Korea Selatan pada hari Selasa dalam unjuk kekuatan yang berkelanjutan ketika seorang pejabat senior A.S. memperingatkan akan tanggapan yang kuat jika Korea Utara melanjutkan dengan ledakan uji coba nuklir pertamanya dalam hampir lima tahun.
Foto: AP/South Korea Defense Ministry
Dalam foto ini disediakan oleh Kementerian Pertahanan Korea Selatan, jet tempur Angkatan Udara AS dan Korea Selatan termasuk pesawat tempur siluman F-35A Korea Selatan – dan jet tempur F-16 AS, terbang dalam formasi selama latihan bersama pada hari Selasa, 7 Juni 2022 Militer Korea Selatan dan A.S. menerbangkan 20 jet tempur di atas laut barat Korea Selatan pada hari Selasa dalam unjuk kekuatan yang berkelanjutan ketika seorang pejabat senior A.S. memperingatkan akan tanggapan yang kuat jika Korea Utara melanjutkan dengan ledakan uji coba nuklir pertamanya dalam hampir lima tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) memulai latihan militer gabungan terbesar pada Senin (22/8/2022). Latihan tersebut juga termasuk pelatihan lapangan dalam memperkuat kesiapan atas potensi uji coba senjata Korea Utara (Korut).

Kementerian pertahanan Korsel mengatakan sekutu akan menggelar 11 program pelatihan lapangan, termasuk satu di tingkat brigade yang melibatkan ribuan tentara pada musim panas ini. Latihan musim panas tahunan berganti nama menjadi Ulchi Freedom Shield tahun ini dan dijadwalkan berakhir pada 1 September.

"Untuk lebih baik melawan ancaman rudal Korea Utara yang semakin meningkat yang menargetkan ibu kota Korsel, Seoul akan meningkatkan kemampuan deteksi rudal dan mendorong penyebaran awal sistem pencegat baru," kata Kementerian pertahanan Korsel.