REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) memulai latihan militer gabungan terbesar pada Senin (22/8/2022). Latihan tersebut juga termasuk pelatihan lapangan dalam memperkuat kesiapan atas potensi uji coba senjata Korea Utara (Korut).
Kementerian pertahanan Korsel mengatakan sekutu akan menggelar 11 program pelatihan lapangan, termasuk satu di tingkat brigade yang melibatkan ribuan tentara pada musim panas ini. Latihan musim panas tahunan berganti nama menjadi Ulchi Freedom Shield tahun ini dan dijadwalkan berakhir pada 1 September.
"Untuk lebih baik melawan ancaman rudal Korea Utara yang semakin meningkat yang menargetkan ibu kota Korsel, Seoul akan meningkatkan kemampuan deteksi rudal dan mendorong penyebaran awal sistem pencegat baru," kata Kementerian pertahanan Korsel.
Korsel secara terpisah meluncurkan latihan pertahanan sipil Ulchi selama empat hari pada Senin. Presiden Korsel Yoon Suk-yeol mengatakan, latihan militer dan sipil bertujuan untuk meningkatkan kesiapan negara agar sesuai dengan pola perang yang berubah. Ia juga menyerukan latihan menyeluruh berdasarkan skenario dunia nyata.
Korut menembakkan dua rudal jelajah dari pantai barat pekan lalu, setelah Korsel dan AS memulai pelatihan pendahuluan untuk latihan tersebut. Korut telah melakukan uji coba rudal dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya tahun ini dan siap untuk melakukan uji coba nuklir ketujuh setiap saat.
AS, Korsel dan Jepang berpartisipasi dalam latihan pertahanan rudal balistik di lepas pantai Hawaii belum lama ini. Latihan semacam itu yang pertama sejak 2017, ketika hubungan antara Seoul dan Tokyo mencapai titik terendah dalam beberapa tahun.