Senin 22 Aug 2022 17:56 WIB

Kemungkinan Gugurnya Ganjar dan Anies Jadi Capres Nasdem Seusai Pertemuan Paloh-Puan

Bakal capres hasil Rakernas Nasdem bisa berubah tergantung kesepakatan koalisi.

Red: Andri Saubani
Ketua DPP PDIP Puan Maharani memberi salam kepada Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh usai pertemuan di Kantor DPP Nasdem, Jakarta,  Senin (22/8/2022). Pertemuan tersebut dalam rangka silahturahmi sekaligus safari politik yang merupakan salah satu dari amanat Rakernas PDIP dengan menugaskan Puan Maharani untuk membuka komunikasi dengan partai lain menjelang Pemilu 2024. Prayogi/Republika
Foto: Prayogi/Republika.
Ketua DPP PDIP Puan Maharani memberi salam kepada Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh usai pertemuan di Kantor DPP Nasdem, Jakarta, Senin (22/8/2022). Pertemuan tersebut dalam rangka silahturahmi sekaligus safari politik yang merupakan salah satu dari amanat Rakernas PDIP dengan menugaskan Puan Maharani untuk membuka komunikasi dengan partai lain menjelang Pemilu 2024. Prayogi/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Nawir Arsyad Akbar, Antara

Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani pada Senin (22/8/2022) memimpin rombongan elite partai berlambang kepala banteng itu bersilaturahmi ke kantor Partai Nasdem, Jakarta. Puan datang ditemani oleh Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey, dan Ketua Bapilu PDIP Bambang Wuryanto. 

Baca Juga

Seusai pertemuan, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengatakan bahwa pertemuan dengan elite PDIP belum menghasilkan kesepakatan terkait pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Namun, dari pertemuan tersebut, ia mengaku bahwa Ketua DPP PDIP, Puan Maharani kini masuk ke dalam radar sebagai calon presiden (capres).

"Sudah ketemu begini masa tidak masuk dalam radar," ujar Surya menjawab pertanyaan wartawan di kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Senin.

Menurut Surya, hal-hal yang berkaitan dengan Pilpres 2024 masihlah sangat dinamis. Dinamisnya pembicaraan juga berkaitan dengan sosok capres yang akan diusung oleh Partai Nasdem.

Pasalnya, kata Surya, partainya masih berpegang kepada hasil rapat kerja nasional (Rakernas) yang menghasilkan tiga nama bakal capres, yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Kendati sudah memiliki tiga bakal nama capres, hal tersebut masih dapat berubah sesuai dengan kesepakatan dengan partai politik koalisinya. Sehingga, forum pertemuan tersebut juga tak melarang siapa pun untuk maju berkontestasi, termasuk Puan.

"Rakernas ya menempatkan Mas Ganjar sebagai bakal calon, salah satu dari tiga nama itu benar, tapi suasana itu berkembang dan dinamis sekali. Saya kedatangan Mbak Puan ini kan, saya lihat-lihat juga," ujar Surya.

"Kalau saya pribadi, subjektifnya, tidak boleh melarang Mbak Puan maju," sambungnya.

Senada dengan Surya, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mengatakan, berdasarkan Rakernas terdahulu, Nasdem sudah menetapkan bakal capres, yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Namun, ia mengungkapkan, ketiga nama tersebut juga berpeluang berubah.

Berubahnya nama bakal capres hasil Rakernas terjadi jika rekan koalisi dari Partai Nasdem tak setuju mengusung salah satu dari tiga nama tersebut. Jika itu terjadi, pihaknya akan kembali menggelar Rakernas untuk menetapkan nama yang akan diusung sesuai dengan kesepakatan dengan partai politik koalisinya.

"Kita tidak boleh juga ego kalau kami sudah memutuskan ini (koalisi)," ujar Ali, Senin (22/8).

Partai Nasdem, jelas Ali, menyadari bahwa pihaknya tak bisa mengusung capresnya sendiri pada Pilpres 2024. Pasalnya, perolehan suara partainya pada pemilihan umum (Pemilu) 2019 belum memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold sebesar 20 persen.

Kendati demikian, Partai Nasdem masih berpegang pada hasil Rakernas yang menghasilkan nama Anies, Ganjar, dan Andika. Ketiga nama tersebut juga dikomunikasikan dengan partai politik yang berminat untuk berkoalisi.

"Kalau tanya hari ini tiga nama itu yang mengikat partai. Nasdem tidak boleh mencalonkan orang lain, paling tidak sampai hari ini, karena itu keputusan Rakernas," ujar Ali.

 

In Picture: Pertemuan Puan Maharani dengan Surya Paloh

photo
Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan keterangan usai pertemuan di Kantor DPP Nasdem, Jakarta, Senin (22/8/2022). Pertemuan tersebut dalam rangka silahturahmi sekaligus safari politik yang merupakan salah satu dari amanat Rakernas PDIP dengan menugaskan Puan Maharani untuk membuka komunikasi dengan partai lain menjelang Pemilu 2024. Prayogi/Republika - (Prayogi/Republika.)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement