Selasa 23 Aug 2022 03:10 WIB

Adhi Karya Terima Pembayaran Dua Proyek Senilai Rp 2,8 Triliun

Kedua proyek itu yaitu proyek LRT Jabodebek dan proyek Jalan Tol Sigli-Banda Aceh.

Sebuah rangkaian kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) saat akan melaksanakan uji coba lintasan LRT Jabodebek TMII-Cibubur di Stasiun LRT TMII, Jakarta, Rabu (11/11/2020). PT Adhi Karya (Persero) Tbk atau ADHI menerima realisasi pembayaran dua proyek besar sepanjang Semester I 2022 senilai total Rp 2,8 triliun.
Foto: M RISYAL HIDAYAT/ANTARA
Sebuah rangkaian kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) saat akan melaksanakan uji coba lintasan LRT Jabodebek TMII-Cibubur di Stasiun LRT TMII, Jakarta, Rabu (11/11/2020). PT Adhi Karya (Persero) Tbk atau ADHI menerima realisasi pembayaran dua proyek besar sepanjang Semester I 2022 senilai total Rp 2,8 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Adhi Karya (Persero) Tbk atau ADHI menerima realisasi pembayaran dua proyek besar sepanjang Semester I 2022 senilai total Rp 2,8 triliun.

Kedua proyek tersebut yaitu proyek LRT Jabodebek Fase I sebesar Rp 1,6 triliun (termasuk PPN) dari pemerintah melalui PT Kereta Api Indonesia (Persero) serta pekerjaan proyek Jalan Tol Sigli-Banda Aceh sebesar Rp 1,2 triliun (termasuk PPN) dari PT Hutama Karya (Persero).

Baca Juga

"Pembayaran kedua proyek besar tersebut diharapkan dapat meningkatkan likuiditas ADHI untuk mendukung percepatan penyelesaian proyek-proyek ADHI khususnya Proyek Strategis Nasional," kata Corporate Secretary PT Adhi Karya (Persero) Tbk Farid Budiyanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (22/8/2022).

Proyek Pembangunan LRT Jabodebek diharapkan menjadi salah satu alternatif pengurai kemacetan di ibu kota Jakarta dengan kota penyangganya. Ada pun proyek pembangunan Jalan Tol Sigli-Banda Aceh diharapkan dapat menjalin konektivitas di Pulau Sumatera Wilayah Utara.

"Kedua proyek ini diharapkan dapat meningkatkan arus orang, barang dan jasa, serta kehidupan perekonomian agar tercipta efisiensi ekonomi," imbuh Farid.

Sampai dengan Semester I 2022, ADHI juga membukukan pendapatan (revenue) sebesar Rp 6,3 triliun atau naik sebesar 42,3 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2021 sebesar Rp 4,4 triliun.

Dari sisi laba kotor, ADHI mencetak laba kotor sebesar Rp 699,3 miliar. Dari sisi ///bottom line, ADHI mencetak laba selama semester I 2022 sebesar Rp 10,2 miliar atau naik sebesar 23,5 persen dari laba bersih periode yang sama 2021 yang lalu sebesar Rp 8,3 miliar.

"Peningkatan laba bersih ini mengindikasikan ADHI tetap bertumbuh di tengah kondisi pemulihan setelah Covid-19 dan dampak kenaikan harga bahan baku," ujar Farid.

Total aset ADHI pada semester I 2022 mencapai Rp 39,2 triliun. Liabilitas ADHI pada Semester I 2022 mencapai Rp 33,2 triliun, atau turun dibandingkan akhir tahun 2021 yang mencapai R p34,2 triliun.

Sedangkan ekuitas ADHI pada semester I 2022 sebesar Rp 6,1 triliun atau naik 7,2 persen dibandingkan dibandingkan akhir tahun 2021 yang mencapai Rp 5,7 triliun.

Farid menuturkan kenaikan ekuitas ini salah satunya berasal dari IPO Anak Usaha ADHI, yaitu PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) pada bulan Februari 2022.

"Sementara penurunan liabilitas dan kenaikan ekuitas di semester I tahun 2022 ini mengindikasikan ADHI tengah berupaya untuk terus melakukan penguatan struktur permodalan dan mengendalikan

rasio likuiditas," kata Farid.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement