Selasa 23 Aug 2022 03:55 WIB

Kasus Cacar Monyet Ditemukan, Wapres: Sudah Diantisipasi Sejak Awal

Pemerintah sudah mengantisipasi jika kasus cacar monyet terdeteksi di Indonesia.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Wakil Presiden Republik Indonesia Maruf Amin memastikan, pemerintah sudah mengantisipasi jika kasus cacar monyet terdeteksi di Indonesia.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Wakil Presiden Republik Indonesia Maruf Amin memastikan, pemerintah sudah mengantisipasi jika kasus cacar monyet terdeteksi di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin merespon sudah ditemukannya kasus pertama cacar monyet atau monkeypox di Indonesia. Wapres Ma'ruf memastikan, pemerintah sudah mengantisipasi jika kasus cacar monyet terdeteksi di Indonesia.

"Sebenarnya sudah sejak awal memang sudah diantisipasi ya untuk adanya cacat monyet, karena sudah ada di luar negeri tetapi baru terdeteksi hari ini ternyata sudah masuk," kata Ma'ruf kepada wartawan di Grand Sahid Hotel, Jakarta, Senin (22/8/2022).

Karena itu, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan sudah melakukan langkah-langkah pencegahan agar kasus cacar monyet ini tidak meluas.

"Maka pemerintah sebenarnya sudah menyiapkan untuk melakukan langkah langkah pencegahan. Saya kira kementerian kesehatan sudah siap untuk melakukan pencegahan," kata Ma'ruf.

Baca juga : Ini Ciri-Ciri Tertular Cacar Monyet dan Cara Pencegahannya

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi kasus cacar monyet (monkeypox) pertama telah ditemukan di Indonesia, Sabtu (20/8/2022).  Pasien yang terkonfirmasi tersebut diketahui saat ini sedang menjalani isolasi mandiri.

Juru Bicara Kemenkes RI, dr. Mohammad Syahril mengungkapkan, pasien pertama monkeypox tersebut berusia 27 tahun dan memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri. Setibanya di Indonesia, pasien mengalami demam, ia juga menunjukkan pembengkakan pada kelenjar getah bening (limfadenopati).

Tak hanya itu, pasien juga mengalami ruam cacar di telapak kaki dan tangan, serta sebagian di area genital. "Tapi, keadaan pasien baik-baik saja. Kalau dalam istilah Covid-19, yang bersangkutan gejala ringan, tidak sakit berat," ujar Syahril dalam konferensi pers virtual, Sabtu (20/8/2022).

"Tidak perlu harus dirawat, tidak masuk di ruang isolasi tapi cukup dilakukan isolasi mandiri," sambung dia.

Baca juga : Infografis Calon Nama Baru Cacar Monyet, Apa Saja?

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement