REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI - Tingkat konsumsi cabai merah di Jambi dalam sehari mencapai 25 ton sedangkan pasokan yang masuk hanya 10-12 ton per hari. Kondisi ini menyebabkan harga cabai masih cukup tinggi. Di pedagang pasar tradisional, cabai dijual Rp 60 ribu per kilogram.
Kabid Pengembangan Perdagangan Disperindag Jambi Harmadeli mengatakan selain pasokan cabai merah kurang karena konsumsinya tinggi, Jambi juga bukan sentra produksi cabai merah. Oleh karena itu produksi cabai merah di Jambi belum terlalu banyak.
"Kabupaten atau daerah penghasil cabai merah di Jambi ada di Kabupaten Kerinci, Jangkat di Merangin, dan Muaro Jambi yang tidak bisa memenuhi kebutuhan konsumsi cabai di Jambi," kata Harmadeli, Senin (22/8/2022). Pasokan cabai merah itu disuplai sebagian besar berasal dari luar daerah seperti Palembang, Jawa Barat, Jawa Timur, dan lainnya.
Harmadeli juga menerangkan belum normalnya harga cabai karena terbatasnya pasokan cabai lokal, harga pupuk yang tinggi, serta pengaruh cuaca ekstrem. Saat ini harga cabai masih tinggi walaupun harga jualnya sedikit turun dibandingkan hari sebelumnya.
"Menormalkan harga cabai di Jambi seharga Rp 30 ribu per kilogram dirasa tidak bisa dalam waktu dekat ini karena pasokan di Jambi ini dari luar dan banyak kendala, seperti angkutan, kenaikan BBM sebagai salah satu faktor cabai itu lebih tinggi. Harga pupuk mahal, gagal panen karena cuaca kadang panas kemudian tiba-tiba hujan, itu mempengaruhi juga," kata Harmadeli.
Pantauan harga di Pasar Angso Duo pada Senin tercatat harga cabai merah keriting mengalami penurunan dari Rp 68 ribu menjadi Rp 60 ribu per kilogram dan diikuti cabai rawit hijau mengalami penurunan harga dari Rp 75 ribu menjadi Rp 58 ribu per kilogram.